AgungMulia Natsir (21) satu di antara mahasiswa Unikom yang menciptakan Sistem Cerdas Lalu Lintas. Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah. TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Agung Mulia Natsir (21), satu di antara mahasiswa berprestasi jurusan sistem komputer Fakuktas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (Unikom) ini,

- Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018, Kota Makassar, Sulawesi Selatan tak ada. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya sentra perekonomian, wilayah kota kian strategis. Akan tetapi, permasalahan kota pun semakin kompleks. Penerapan prinsip kota cerdas dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini, dan tingkat kecerdasan kota dapat diukur secara periodik lewat Indeks Kota Cerdas. Diperkirakan pada 2050 sebanyak 70 persen penduduk dunia akan tinggal di perkotaan. Begitu juga di Indonesia. Sesuai data Badan Pusat Statistik BPS, pada 2010, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencapai 49,8 persen. Pada 2030, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencapai 63,4 persen. Seiring jumlah penduduk di kota merangkak naik, dampak dan masalah bermunculan. Baca Buat Warga Sulsel, Urungkan Niat Rayakan Malam Tahun Baru 2019, Baca Edaran Wakil Gubernur Tuntutan kebutuhan masyarakat yang harus dilayani oleh aneka fasilitas publik mengemuka. Perekonomian juga diharapkan berputar lancar agar warga bisa hidup sejahtera tanpa memperlebar kesenjangan. Hal yang tak kalah mendesak adalah menjaga kelestarian lingkungan. Solusi dan perbaikan masalah mulai bermunculan di setiap kota. Inisiatif dan penyelesaian inilah yang kemudian diapresiasi Kompas dengan menyusun Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018. Peringkat yang dihasilkan menunjukkan sejauh mana implementasi konsep kota cerdas di tiap-tiap kota. 93 kota Dalam IKCI 2018, hanya 93 dari 98 kota yang diikutkan dalam penyusunan. Lima kota di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tidak dimasukkan karena status lima kota itu berbeda, yakni berlabel kota administratif. Pengukuran ke-93 kota ini dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduk. Baca Video Detik-detik Pengendara Terseret Banjir di Barru, Juga 1 Tewas dan 2 Hilang, Ini Penyebabnya Ada empat kategori kota metropolitan atau kota dengan penduduk minimal 1 juta jiwa; kota besar, daerah berpenduduk lebih dari jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa; kota sedang, daerahberpenghuni lebih dari jiwa hingga jiwa. Terakhir, ada kelompok kota kecil yang berpenduduk paling banyak jiwa. Enam pilar Dalam IKCI 2018, konsep kota cerdas dikaitkan dengan semua usaha memecahkan masalah warga kota dan mewujudkan efisiensi sumber daya, termasuk energi. Aktivitas jasa diharapkan bisa didorong maju untuk melayani kebutuhan warga. Konsep ini juga menitikberatkan pada upaya menuju pembangunan berkelanjutan. Di ujung nanti, yang juga merupakan pencapaian paripurna kota cerdas, kualitas hidup warga kota diharapkan meningkat. Mengingat luasnya konsep kota cerdas, penyusunan indeks ini berbasiskan Lingkaran Kota Cerdas milik Boyd Cohen. Dalam lingkaran tersebut, kota cerdas ini dibangun dari banyak aspek yang bisa dikelompokkan menjadi enam pilar, yakni lingkungan, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup. Indikator dari enam pilar tersebut kemudian diturunkan. Data sekunder terkait 93 kota dikumpulkan dari BPS dan lembaga lain. Angka dan informasi yang terhimpun diolah dan diboboti dengan pendapat 12 pakar. Pemberian bobot menjadi bagian penting agar metodologi yang diadopsi bisa lebih sesuai dengan kondisi Indonesia. Masyarakat cerdas Bobot terbesar dari enam elemen kota cerdas ada pada aspek masyarakat, terutama dalam hal pendidikan, kreativitas, dan inklusivitas. Kota-kota yang unggul dalam IKCI 2018 umumnya memiliki inisiatif-inisiatif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Surabaya, misalnya, memenangi posisi pertama kategori kota metropolitan. Kota ini telah mengembangkan pusat industri digital start up dan penyediaan Koridor Coworking Space untuk mendorong industri kreatif. Selain itu, ada Rumah Bahasa yang bisa melayani warga belajar bahasa asing dengan gratis. Teknologi pun telah membantu memudahkan pendidikan di Surabaya. Menurut Ridwan Sutriadi, penulis serial buku kota cerdas dari perspektif perencanaan kota yang juga pengajar di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB, Indonesia sudah memiliki perencanaan pembangunan dari tingkat daerah hingga nasional. Rencana-rencana yang bersifat sektoral dan spasial inilah yang harus dikuatkan dengan ide kota cerdas, yaitu pembangunan berbasis pengetahuan secara kontinu. Makassar tak masuk Kota Makassar dengan jumlah penduduk 1,5 juta atau masuk dalam kategori kota metropolitan, tak ada dalam IKCI 2018. Baca Makassar Ditetapkan Jadi Kota Cerdas Indonesia 2017 Kota Makassar dikalahkan Surabaya pada posisi pertama, Semarang pada posisi kedua, dan Tangerang Selatan pada posisi ketiga. Untuk menjadi pemenang dalam IKCI 2018, ada 6 kategori penilaian. Keenam kategori tersebut, yakni lingkungan, mobilitas, ekonomi, masyarakat, pemerintahan, dan kualitas hidup.* Berita ini sebelumnya ditayangkan harian Kompas edisi, Jumat, 28 Desember 2018, dengan judul 'Mengukur Kecerdasan Kota di Indonesia'. Penulis Sri Widyastuti dan Ignatius Kristanto AYURAHMADHANI AF. PDF. FACTORS THAT INFLUENCE THE INTENTION OF STUDENTS TO PURSUE QUALIFICATION AS PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (An Empirical Study of Undergraduate Accounting Students of Brawijaya University, Malang State University, and Maulana Malik Ibrahim Islamic State University, 2015) NURUL QOMARIYAH. PDF. › Utama›Ada 12 Kota Raih Penghargaan... SEKAR GANDHAWANGI UNTUK KOMPAS Pemberian penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018 diberikan oleh Kompas di Jakarta, Rabu 9/1/2019. Penghargaan diberikan kepada sembilan kota di KOMPAS — Sebanyak 12 kota di Indonesia meraih penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 yang diberikan Kompas, Rabu 9/1/2019. Penghargaan ini diberikan kepada kota-kota yang yang dinilai berhasil menerapkan konsep kota cerdas atau smart city.”Kota akan menjadi tujuan terakhir dalam pergerakan manusia. Sekarang ada sekitar 50 persen penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan. Perkembangan yang secara alamiah terjadi itu harus disertai dengan pengelolaan kota yang mumpuni bagi warga,” kata Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy di Jakarta. Penilaian untuk Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018 dilakukan terhadap 93 kota otonom. Penilaian didasarkan pada data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dan sejumlah institusi resmi penilaian setara, kota-kota tersebut dibagi ke dalam empat kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil. Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Skor penilaian berkisar dari angka 1 hingga GANDHAWANGI UNTUK KOMPAS Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy kanan berfoto bersama tiga wali kota pemenang Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 pada kategori Kota Metropolitan, yaitu Surabaya, Semarang, dan Tangerang Selatan, Rabu 9/1/2019, di kategori Kota Metropolitan, peringkat pertama IKCI 2018 diraih Surabaya dengan skor 67,03. Peringkat selanjutnya diraih Semarang dan Tangerang Selatan dengan skor 63,69 dan 61, pertama IKCI 2018 dalam kategori Kota Besar diraih Denpasar dengan skor 61,7. Surakarta dan Malang menyusul di peringkat kedua dan ketiga pada kategori yang sama dengan skor 61,5 dan 60, kategori Kota Sedang, peringkat satu diduduki Manado dengah skor 59,04. Salatiga dan Yogyakarta menyusul dengan skor 58,99 dan 58, Panjang meraih skor 55,15 pada kategori Kota Kecil dan meraih peringkat pertama. Sementara itu, Sungai Penuh dan Solok meraih peringkat selanjutnya dengan nilai 52,01 dan 51, enam dimensi penilaian IKCI 2018. Dimensi yang dimaksud adalah lingkungan smart environment, mobilitas smart mobility, pemerintah smart government, ekonomi smart economy, masyarakat smart people, dan kualitas hidup smart living.”Penekanan bobot penilaian IKCI 2018 ada pada pembangunan manusia dan manfaatnya untuk masyarakat,” kata juga Mengukur Kota, Menyejahterakan WargaGeneral Manager Litbang Kompas Harianto Santoso menyatakan, IKCI pertama kali diperkenalkan Kompas pada tahun 2015. Saat itu Kompas memublikasikan kota-kota di Indonesia yang jumlahnya 93 kota otonom dan 5 kota administrasi melalui liputan setiap hari. Selain infografik memuat statistik deskriptif, juga dipaparkan arah pembangunan kota dalam liputan kembali melakukan pengukuran kota pada tahun 2018. Prinsipnya adalah melanjutkan indeks yang sudah dilakukan tiga tahun sebelumnya. Sesuai dengan kaidah ilmiah, dilakukan beberapa penyesuaian dalam pengukuran. Mengenai indeks itu sendiri, dilakukan penyesuaian dari sebelumnya dimensi dengan tiga aspek menjadi enam aspek. Kali ini indeks mengadopsi model yang dikembangkan oleh Boyd Cohen, seorang penggiat kota cerdas di tataran Harianto, penilaian IKCI kali ini melibatkan 12 pakar dari disiplin ilmu berbeda-beda di antaranya pakar perencanaan perkotaan, sosiologi, dan bidang keahlian lain. Panitia merekrut mereka untuk melakukan penilaian atas aspek dimensi serta turunannya, begitu pula penilaian atas status kota itu sendiri. SEKAR GANDHAWANGI Jakarta(malangkota.go.id) – Di awal tahun 2019, Kota Malang menorehkan prestasi dengan meraih Penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018 untuk Kategori Kota Besar. Wali Kota Malang foto bersama usai menerima penghargaan. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Pemimpin Umum Kompas, Budiman Tanuredjo kepada Wali Kota Malang Drs. H Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 – JAKARTA – Penelitian dan Pengembangan Media Kompas KG Media berhasil menduduki peringkat pertama dalam Indonesia Smart City Index IKCI 2018 kategori Kota Kecil, memberikan kota Padang Panjang, Rabu 9/1. Penghargaan diserahkan oleh CEO KG Media Andi Budiman yang diterima langsung oleh Walikota Padangpanjang H. Marwilis, SH, MA dan Kepala Bidang Elektronika Pemerintah Ario Dian Pratama, ST . Usai menerima penghargaan, para pemenang terbaik dari masing-masing kategori tampil dalam talkshow bersama para pakar untuk membahas apa yang sudah dan akan dilakukan oleh masing-masing kabupaten, termasuk Kota Padangpanjang. Kota Gunungsitoli Mendapat Predikat Sebagai Salah Satu Kota Yang Inovatif » Pemko Gunungsitoli Pertemuan tersebut diadakan untuk para peserta bertukar pikiran dan ide-ide inovatif untuk diterapkan di daerah-daerah nantinya. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Fadli Imran dengan sangat bangga mengucapkan terima kasih atas capaian yang diraih Kota Padang Panjang saat ini yang ditegaskan kembali oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang Panjang sendiri. “Alhamdulillah, di awal tahun 2019 ini Padangpanjang penuh dengan prestasi, dan kami berharap ini menjadi prestasi yang berkelanjutan kedepannya, dan Kota Padangpanjang semakin maju dan dapat menjadi pemacu bagi daerah lainnya,” ujar Fadli. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Marwilis, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Padanganjang, bangga Kota Padanganjang menjadi kota kecil yang berhasil meraih Smart City Award. Binder17jan19 By Harian Bhirawa “Kami tidak bisa berhenti sampai di sini, apalagi puas dengan penghargaan yang kami terima ini, karena ke depan kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk menghadapi kemajuan Kota Padang Panjang selanjutnya, dan kami berharap dapat melakukannya dengan baik,” harap Marwilis. . Untuk peringkat pertama, Kota Padangpanjang saat itu memiliki skor 55,14, sedangkan Kota SungaiFull meraih peringkat kedua dengan skor 55,02 dan Kota Solok di peringkat ketiga dengan skor 51,64 yang diukur KG Media secara berkala. Del Tangerang Selatan masuk dalam Indonesia Smart Cities Index IKCI 2018 kategori kota urban dengan skor 61,68. “Berapapun nilainya, ini angka yang harus dievaluasi agar lebih baik ke depan,” kata Arin Rashmi Dayani, Wali Kota Tangerang Selatan. Airin mengatakan, Tangsel saat ini fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Dengan memberikan pelatihan baik kepada Aparatur Sipil Negara ASN maupun masyarakat melalui masyarakat di Tangsel. Terus Berbenah, Mewujudkan Salatiga Smart City Yang Sesungguhnya Erin mengatakan, peran partisipasi masyarakat sangat penting untuk membangun smart city. Tanpa partisipasi warga, akan sulit untuk mengimplementasikan program dan rencana di perkotaan. Kota pintar Tangsel tidak hanya menyediakan infrastruktur untuk pelayanan publik, tetapi juga mendorong masyarakat dan industri kreatif melalui berbagai kursus dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Tangsel menerapkan pelayanan publik secara elektronik, dan seluruh sistem pelayanan dipantau secara langsung dan transparan, seperti aplikasi pelaporan jalan rusak Simanja. Sementara itu, General Manager Research and Development R&D Harian Kompas F Harianto Santoso mengatakan, walikota menjadi chief executive officer CEO kota agar tidak hanya membuat kota menjadi lebih modern, tetapi juga mampu untuk kemakmuran warga negara. Pdf Kesiapan Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Kota Cerdas Di Bandung Dan Surabaya “Masyarakat adalah inti fundamental dari smart city. Ini juga yang menjadi alasan mengapa dalam penilaian IKCI 2018 kami lebih fokus pada dimensi komunitas. Tangsil, Surabaya dan Semarang berhasil mencapai tujuan tersebut tanpa mengesampingkan dimensi lainnya. ” Tinggi Jakarta, – Di awal tahun 2019, Kota Malang kembali meraih gelar Indonesia Smart City Index IKCI tahun 2018 kategori Kota Besar. Rabu 9/1/2019. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Wakil Pangdam Kompas Kota, Budiman Tanredjo kepada Walikota Malang Dr. Sutyaga. IKCI merupakan kota yang dinilai berhasil menerapkan konsep smart city. Sebanyak 93 kota di Indonesia dinilai menggunakan serangkaian dimensi dan metode standar. Agar penilaiannya seimbang, kota-kota tersebut dibagi menjadi empat kategori berdasarkan jumlah penduduknya, yaitu megacity, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Antariksa Nasional. Skor peringkat berkisar dari 1 hingga 100. 12 kota dipilih, dan peringkat I, II, dan III diberikan untuk setiap kategori. “Kota akan menjadi tujuan terakhir pergerakan manusia. Sekitar 50 persen penduduk Indonesia kini tinggal di perkotaan. Perkembangan yang terjadi secara alami harus dibarengi dengan pengelolaan kota yang kompeten bagi penduduknya,” ujar Harian Kompas Ninok Mardiana Pampudi , Pemimpin Redaksi Jakarta. Kota Malang dalam IKCI 2018 menduduki peringkat ketiga kategori kota besar setelah Kota Denpasar dan Kota Surakarta dengan skor 60,21 dari 6 indikator seperti lingkungan, ekonomi, tata kelola, kualitas hidup, masyarakat dan mobilitas. Menurut survei dan evaluasi, peringkat tertinggi disumbangkan oleh Kota Malang dari dimensi komunitas komitmen, kualitas hidup dan lingkungan. Semarang Raih Peringkat 2 Sebagai Kota Metropolitan Versi Indeks Kota Cerdas Indonesia ikci 2018 Walikota Malang mengatakan dalam wawancara bahwa penghargaan hari ini akan menjadi insentif bagi kota Malang. “Tujuan smart city adalah kota dan penduduknya. Pemerintah harus mampu memenuhi aspirasi masyarakat dan pemerintah harus cerdas menyampaikan apa yang diinginkan masyarakat.” kata Pak Aji yang biasa dipanggil walikota Malang. Ibu Posted in Berita Terkini, Dokumentasi, Headline Tagged with Feature, Kota Miskin, Kota Malang Raih Penghargaan Indonesia Smart City Index Museum swasta Tomoron di Surakarta terbuka untuk umum secara privat dan gratis © Foto Vita Ayu Anggraini Sejak saat itu, banyak orang yang bermigrasi ke perkotaan. Alasannya sederhana, karena diyakini lapangan kerja lebih banyak tersedia di perkotaan. Untuk mengambil contoh ibu kota Indonesia, Anda dapat melihat bahwa pada musim perayaan atau Natal, ibu kota Jakarta sangat sepi karena banyak orang yang mudik. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sedikit penduduk Jakarta yang merupakan penduduk asli Jakarta sendiri. Rapat Evaluasi Program Pembangunan Kota Bogor Menuju Kota Cerdas smart City Menurut data Badan Pusat Statistik BPS tahun 2010, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan adalah 49,8%. Pada tahun 2030, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencapai 63,4 persen. Dengan meningkatnya populasi di kota-kota, efek dan masalah tidak bisa dihindari. Tuntutan muncul pada kebutuhan masyarakat untuk dilayani oleh berbagai utilitas publik. Perekonomian juga diharapkan berjalan lancar sehingga warga dapat hidup sejahtera tanpa melebarkan ketimpangan. Yang tak kalah mendesak adalah pelestarian kelestarian lingkungan. Solusi untuk masalah dan perbaikan mulai muncul di setiap kota. Dari semua solusi dan perbaikan tersebut, Kompas mulai menyusun Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI tahun 2018. Indikator ini menunjukkan besar dan luasnya keterlibatan setiap kota dalam penerapan konsep smart city. Dalam Indeks IKCI 2018, 93 kota dari 98 kota masuk dalam proses penghitungan indeks. Ke-93 kota tersebut dikelompokkan menurut jumlah penduduk yang dibagi menjadi empat kategori; kota besar atau kota dengan populasi setidaknya satu juta; Megacity, wilayah dengan populasi lebih dari hingga kurang dari satu juta orang; kota sedang yang luasnya lebih dari sampai jiwa; dan kota-kota kecil dengan tidak lebih dari penduduk. Studi Tiru Pengembangan Smart City, Dprd Bersama Opd Rembang Kunjungi Bumi Projotamansari Indikator ini berfokus pada Lingkaran Kota Cerdas Boyd Cohen. Dimana lingkungan, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat dan kualitas hidup merupakan indikator normatif. Di dalam lingkaran tersebut, smart city dibangun dari berbagai aspek yang dapat dikelompokkan menjadi enam pilar, yaitu lingkungan, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup. Bobot terbesar dari enam elemen smart city terletak pada aspek kemasyarakatan, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, kreativitas, dan inklusivitas. Dan Kordin Coworking Space untuk mendorong industri kreatif. Selain itu, terdapat rumah bahasa yang dapat melayani warga yang belajar bahasa asing secara gratis. Teknologi juga turut membantu kelancaran pendidikan di Surabaya. Pemalang Menuju Smart City LABEL Indonesia Smart City Index 2018 Surabaya Smart City Semarang Tangerang Selatan Denpasar Surakarta Malang Manado Salatiga Yogyakarta Padang Sungai panjang penuh keindahan Artikel ini dibuat oleh Sahabat GNFI, sesuai dengan Aturan Penulisan GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Penulisan laporan. Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik penulisan GNFI. Kami terus berusaha untuk menjaga agar GNFI tetap bersih dari konten yang tidak termasuk di sini. 6 Isi Pengantar oleh Ronnie Primanto Bagian 1. Ide dari Yoga 1. Warisan, Saujana, Ekonomi Budaya dan Digitalisasi 2. Panggung Virtual Pondok Gotong Royong di Era Digital 3. Membangun Sistem Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan Menggunakan Wonders App 4 .Yogyakarta Digital Encyclopedia 5. Gerakan Sosial Berbasis Konvergensi Budaya, Best Practices bagi Komunitas Multikultural di Yogyakarta 6. Becak Yogyakarta Moda Transportasi Tradisional untuk Media Komunitas Pertanian, Industri, dan Masyarakat 7. Kecerdasan Berbasis Budaya Kota 8. Perempuan Masa Kini Bagian Dua . Spirit Budaya di Jogja Smart Province 9. Jogja Smart Province dan Keistimewaan E-Learning Yogya 10. Smart Culture 11. Nilai Filosofis Yogyakarta 5 Biodata Penulis 8 Pengantar oleh Rony Primanto Kepala Kominfo DIY Gerakan Menuju 100 Smart Cities dan gerakan Electronic Creative Digital Literacy GNLD yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan partisipasi aktif berbagai pemangku kepentingan telah dampak yang besar. Kota-kota di seluruh nusantara mulai terjebak dalam distrik pintar yang sedang berkembang. Peradaban digital mulai ditata dengan baik atas dasar moralitas dan etika yang luhur. Kedua gerakan tersebut menyadarkan masyarakat akan pentingnya kehidupan digital modern yang harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai. Yang terjadi sekarang adalah masyarakat kaya akan teknologi canggih tetapi miskin moral dan etika. Akibatnya, media digital didistorsi dan disalahgunakan sebagai sarana untuk mengobarkan penipuan, ujaran kebencian, cyberbullying, cyberradicalism, cyberterrorism, dan pornografi. Khawatir dengan penurunan tersebut, masyarakat Yogya mendambakan tumbuhnya daerah-daerah cerdas yang mengedepankan nilai-nilai luhur. Digitalisasi dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis budaya secara maksimal. Inilah highlight dari buku yang merupakan bagian dari Seri Literasi Digital yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini. Bagian pertama buku ini menyajikan pemikiran-pemikiran para Humanis Yogya. Selain mengungkapkan gagasan tentang digitalisasi berbasis budaya, beberapa penulis memaparkan pengalaman Yogya dalam mengkonstruksi kehidupan digital untuk meningkatkan budaya. Bagian kedua buku ini membahas tentang perkembangan rencana umum Prefektur Pintar Jogja yang sarat dengan nilai-nilai budaya filosofis. Sebelum tim ahli dan tim penyusun menyusun rencana induk ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika DIY Kota Cerdas Cerminan Pemimpin Dan Masyarakat Yang Cerdas CaraCerdas Menguasai Eviews . Jakarta: Salemba Empat. Alif Utama, Septian Jefri. 2015. 2018 PENGARUH BELANJA MODAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Manusia di Kabupaten/Kota Se-Indonesia. Tesis. Program Pascasarjana Magister Ilmu Akuntansi, Universitas Lampung. Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra tengah Kado awal tahun 2019 diterima Kota Denpasar. Ibu kota Provinsi Bali yang dipimpin Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara ini berhasil menjadi Kota Besar dengan raihan tertinggi Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI 2018 dengan nilai 61,70. Angka tersebut berhasil mengungguli kota besar lainya yakni Kota Surakarta pada posisi kedua dengan nilai 61,03 dan Kota Malang di posisi ketiga dengan nilai 60,23. Penghargaan yang digagas oleh media nasional ini diterima Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Jakarta 9/1/2019. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar, I Dewa Made Agung, mengungkapkan, penilaian tersebut dilakukan dengan berdasarkan model Lingkaran Kota Cerdas oleh Boyd Cohen. Ada 6 indikator penilaian, yakni lingkungan, mobilitas, ekonomi, masyarakat, pemerintahan dan kualitas hidup. Di tahun 2018, sebanyak 93 kota di Indonesia turut andil dalam penyusunan Indeks Kota Cerdas Indonesia ini. Terdapat empat kategori yang menjadi acuan yakni kota metropolitan atau kota dengan penduduk minimal 1 juta jiwa, kota besar, yaitu daerah yang berpenduduk lebih dari 500 ribu jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa, kota sedang, daerah berpenghuni lebih dari 100 ribu jiwa hingga 500 ribu jiwa. Serta kategori kota kecil, atau yang berpenduduk paling banyak 100 ribu jiwa. Rai Mantra mengungkapkan bahwa Pemkot Denpasar terus berupaya melakakukan berbagai inovasi untuk semakin meningkatkan kualitas kota dan masyarakat dari berbagai aspek baik kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Berbagai fasilitas dan program pemberdayaan dilakukan seperti revitalisasi sungai dan pasar tradisional, pembinaan UMKM dan wirausaha muda, berbagai festival unjuk kreativitas masyarakat serta pemberdayaan ODGJ melalui Rumah berdaya. "Ke depan, kami akan fokus tentang ekonomi kreatif dan orange ekonomi yang mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata dan keberlanjutan kebudayaan, serta yang terpenting bagaimana program dan inovasi pemerintah ini dapat dirasakan kemanfaatnya oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat itu sendiri," jelas Rai Mantra. Lebih lanjut dikatakan, Pemkot Denpasar pun terus berbenah melalui berbagai inovasi untuk memudahkan akses perlayanan publik untuk masyarakat, seperti adanya Mal Pelayanan Publik di Gedung Graha Sewaka Dharma yang memudahkan masyarakat dalam urusan administrasi dan pelayanan lainnya dalam satu gedung. Masyarakat juga dimudahkan untuk menyampaikan keluhan dan pengaduan secara online melalui aplikasi PRO Denpasar, serta berbagai pelayananan yang disediakan secara online sehingga bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Sedangkan di bidang lingkungan, Pemkot Denpasar sudah mulai menginisiasi untuk pengurangan sampah plastik, bahkan sudah mengeluarkan Perwali mulai 1 Januari 2019 pasar modern dan pasar tradisional dilarang menyediakan kantong plastik, Di bidang ekonomi, Pemkot Denpasar juga sudah melakukan menerapkan sistem pembayaran non tunai, sementara dibidang mobiltas Denpasar sudah mulai menyediakan angkutan bus sekolah gratis yang dilengkapi berbagai aplikasi yang canggih dan pemasangan sejumlah CCTV di beberapa titik strategis Kota Denpasar. RencanaStrategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi Tahun 2018-2023. Kami menyadari Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Kota yang aman dan cerdas serta lingkungan hidup yang 2. Indikator kinerja utama satuan polisi pamong praja yang kedua adalah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dipergunakan untuk menjadi tolak ukur
› Utama›Mengukur Kecerdasan Kota di... KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Warga memanfaatkan Koridor Coworking Space di Surabaya, Jawa Timur, Kamis 27/12/2018. Ruang berkumpul gratis tersebut dibangun Pemerintah Kota dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya sentra perekonomian, wilayah kota kian strategis. Akan tetapi, permasalahan kota pun semakin kompleks. Penerapan prinsip kota cerdas dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini, dan tingkat kecerdasan kota dapat diukur secara periodik lewat Indeks Kota pada 2050 sebanyak 70 persen penduduk dunia akan tinggal di perkotaan. Begitu juga di Indonesia. Sesuai data Badan Pusat Statistik BPS, pada 2010, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencapai 49,8 persen. Pada 2030, proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencapai 63,4 persen. Seiring jumlah penduduk di kota merangkak naik, dampak dan masalah bermunculan. Tuntutan kebutuhan masyarakat yang harus dilayani oleh aneka fasilitas publik juga diharapkan berputar lancar agar warga bisa hidup sejahtera tanpa memperlebar kesenjangan. Hal yang tak kalah mendesak adalah menjaga kelestarian dan perbaikan masalah mulai bermunculan di setiap kota. Inisiatif dan penyelesaian inilah yang kemudian diapresiasi Kompas dengan menyusun Indeks Kota Cerdas Indonesia IKCI yang dihasilkan menunjukkan sejauh mana implementasi konsep kota cerdas di tiap-tiap kotaDalam IKCI 2018, hanya 93 dari 98 kota yang diikutkan dalam penyusunan. Lima kota di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tidak dimasukkan karena status lima kota itu berbeda, yakni berlabel kota ke-93 kota ini dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduk. Ada empat kategori kota metropolitan atau kota dengan penduduk minimal 1 juta jiwa; kota besar, daerah berpenduduk lebih dari jiwa hingga kurang dari 1 juta jiwa; kota sedang, daerah berpenghuni lebih dari jiwa hingga jiwa. Terakhir, ada kelompok kota kecil yang berpenduduk paling banyak pilarDalam IKCI 2018, konsep kota cerdas dikaitkan dengan semua usaha memecahkan masalah warga kota dan mewujudkan efisiensi sumber daya, termasuk energi. Aktivitas jasa diharapkan bisa didorong maju untuk melayani kebutuhan ini juga menitikberatkan pada upaya menuju pembangunan berkelanjutan. Di ujung nanti, yang juga merupakan pencapaian paripurna kota cerdas, kualitas hidup warga kota diharapkan luasnya konsep kota cerdas, penyusunan indeks ini berbasiskan Lingkaran Kota Cerdas milik Boyd Cohen. Dalam lingkaran tersebut, kota cerdas ini dibangun dari banyak aspek yang bisa dikelompokkan menjadi enam pilar, yakni lingkungan, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas dari enam pilar tersebut kemudian diturunkan. Data sekunder terkait 93 kota dikumpulkan dari BPS dan lembaga lain. Angka dan informasi yang terhimpun diolah dan diboboti dengan pendapat 12 pakar. Pemberian bobot menjadi bagian penting agar metodologi yang diadopsi bisa lebih sesuai dengan kondisi cerdasBobot terbesar dari enam elemen kota cerdas ada pada aspek masyarakat, terutama dalam hal pendidikan, kreativitas, dan yang unggul dalam IKCI 2018 umumnya memiliki inisiatif-inisiatif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Surabaya, misalnya, meme nangi posisi pertama kategori kota ini telah mengembangkan pusat industri digital start up dan penyediaan Koridor Coworking Space untuk mendorong industri kreatif. Selain itu, ada Rumah Bahasa yang bisa melayani warga belajar bahasa asing dengan gratis. Teknologi pun telah membantu memudahkan pendidikan di Ridwan Sutriadi, penulis serial buku kota cerdas dari perspektif perencanaan kota yang juga pengajar di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB, Indonesia sudah memiliki perencanaan pembangunan dari tingkat daerah hingga yang bersifat sektoral dan spasial inilah yang harus dikuatkan dengan ide kota cerdas, yaitu pembangunan berbasis pengetahuan secara kontinu. RATNA SRI WIDYASTUTI DAN IGNATIUS KRISTANTO H/ LITBANG KOMPAS
JAKARTA KOMPAS — Sebanyak 12 kota di Indonesia meraih penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018 yang diberikan Kompas, Rabu (9/1/2019). Penghargaan ini diberikan kepada kota-kota yang yang dinilai berhasil menerapkan konsep kota cerdas atau smart city. ”Kota akan menjadi tujuan terakhir dalam pergerakan manusia. melaluiindikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sesuai dengan Transparan” dengan arah Kota Bogor menjadi Kota Pusaka, Kota Hijau dan Kota Cerdas, sesuai dengan RPJMD Tahun 2015-2019 yang dijabarkan kedalam 6 (enam) Misi yaitu: Dasar hukum penyusunan RKPD Kota Bogor Tahun 2018 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 28 Indekstersebut mendefinisikan kota cerdas sebagai lingkungan urban yang menggunakan teknologi untuk memajukan dan mengurangi Wabah kota cerdas ini baru sampai di Indonesia satu atau dua dekade belakangan. Di Kaltim, misalnya, setidaknya sudah empat kota yang mencoba menerapkan konsep kota cerdas. 2018, hlm 2). Ibu kota negara di Kaltim KotaKediri masuk nominator 51 Top Terbaik dan sukses menyisihkan 434 peserta dari seluruh kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, dan pemerintah kabupaten/kota di Indonesia. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri Apip Permana yang turut hadir langsung dalam acara tersebut mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Kediri aobq.
  • lonfmu9aog.pages.dev/319
  • lonfmu9aog.pages.dev/802
  • lonfmu9aog.pages.dev/109
  • lonfmu9aog.pages.dev/736
  • lonfmu9aog.pages.dev/874
  • lonfmu9aog.pages.dev/523
  • lonfmu9aog.pages.dev/753
  • lonfmu9aog.pages.dev/637
  • lonfmu9aog.pages.dev/910
  • lonfmu9aog.pages.dev/181
  • lonfmu9aog.pages.dev/397
  • lonfmu9aog.pages.dev/777
  • lonfmu9aog.pages.dev/475
  • lonfmu9aog.pages.dev/830
  • lonfmu9aog.pages.dev/725
  • indeks kota cerdas indonesia 2018