Oleh Bambang Supiansyah, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKD Bukan rahasia umum bahwa konflik adalah suatu yang desdruktif / merusak, karena itu sedapat mungkin konflik tersebut harus dihindari, namun fakta menunjukan bahwa dengan adanya konflik dapat memicu banyak kemajuan, inovasi dan kreatifitas, hal ini bila ditinjau dari segi positifnya konflik, tetapi kalau konflik tersebut ditinjau dari segi negatifnya, konflik itu akan memicu suatu kehancuran yang lambat laun akan mengakibatkan salah satu kelompok akan hancur. Dari sini timbul pertanyaan “bagaimana kita menyikapi konflik?”. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu kita harus mengenal terlebih dahulu apa definisi dari konflik. Menurut sebagian para ahli konflik adalah perilaku anggota organisasi yang di curahkan untuk beroposisi terhadap anggota lainnya, selain itu ada juga yang mengatakan konflik adalah pertentangan yang terjadi ketika kepentingan salah satu kelompok dihalang-halangi, atau disingkirkan oleh kepentingan kelompok lain. Dari dua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya konflik itu adalah adanya dua kelompok yang saling bertentangan baik secara terbuka maupun latent tertutup. Konflik itu kadang-kadang merupakan suatu yang sangat perlu dalam suatu organisasi, tapi konflik yang bagaimana? Tentu saja konflik yang dapat merangsang perubahan dalam organisasi dan dapat menolong organisasi untuk secara terus menerus belajar learning, namun tidak semua konflik akan menciptakan perubahan yang positif. Konflik yang mampu merangsang perubahan hanyalah konflik yang lazim disebut konflik fungsional. Disini seorang leader/manager/pemimpin dituntut agar berperan besar untuk membuat dan membawa kearah konflik yang fungsional bukan membawa kearah konflik yang desdruktif/merusak. Sumber world wide Konflik yang fungsional akan merangsang organisasi menjadi kritis terhadap perubahan-perubahan yang selalu terjadi baik itu dari dalam intern maupun dari luar ekstern dan lebih inovatif serta kreatif, sedangkan konflik yang desdruktif merusak hanya akan merangsang organisasi menjadi kacau balau dan tidak kooporatif. Kalau kita lihat atau kita tinjau dari sudut pandang tradisional konflik itu hanya akan merusak sehingga harus dihindari bahkan sama halnya dengan irasionalitas, kekerasan dan kehancuran. Jika dalam suatu organisasi timbul suatu konflik, maka manajemenlah yang dapat memadamkan konflik, seorang leader/manager/pemimpin/dituntut bertindak baik secara administrasi maupun manajemen. Bagaimana seorang leader/manajer bertindak secara administrasi bisa dilihat dari caranya mengatur dan menjalankan penyelenggaraan apa yang dikehendaki suatu organisasi, sedangkan tindakan manajemen dapat dilihat dari bagaimana cara seorang pemimpin dalam mengendalikan, mengarahkan dan memanfaatkan segala faktor dan sumber daya, baik itu manusia, bahan, peralatan dan lain-lain, yang berdasarkan perencanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan atau mencapai suatu tujuan. Hal ini memang bukan tugas yang mudah, dari sini orang akan melihat bahkan dapat menilai peranan seorang pemimpin khususnya pemimpin hirarki yang berperan sebagai wasit atas pemutus pertentangan dalam organisasi secara efektif. Didalam melaksanakan tugasnya pemimpin yang satu dengan yang lainnya selalu ada perbedaan-perbedaan tertentu. Sikap dan tindak tanduk seorang pemimpin akan terlihat justru dalam caranya melakukan pekerjaan kepemimpinannya leadership seperti misalnya sewaktu dia memberi perintah kepada bawahannya, caranya menegur kesalahan-kesalahan bawahan, caranya memimpin rapat, cara berkomunikasinya, caranya menegakkan disiplin pada para bawahannya, cara merekomendasikan kegiatan yang sifatnya preparation kepada bawahan, dan sebagainya. Terkadang dalam merekomendasikan tugas kepada bawahan tidak sesuai dengan apa sebenarnya tugas pokok dan fungsi bawahan tersebut, sering kita lihat cara seorang pemimpin merekomendasikan suatu tugas pekerjaan, sesuaikah tugas yang diberikan kepada bawahan tersebut, karena jika rekomendasi tugas tersebut terjadi ketidaksesuaian tugas pokok dan fungsi si penerima tugas, hal inilah yang nantinya akan membuat suatu pekerjaan didalam suatu organisasi menjadi kebingungan akan wewenang kelompoknya. Hal seperti ini akan sangat mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin Leader dalam merubah perilaku pengikut atau bawahannya. Belum lagi pendapat atasan yang terkadang beranggapan bahwa staf/pegawai/bawahan itu adalah orang yang pasif, malas, tidak berambisi untuk maju, takut memikul tanggung jawab, baru bekerja setelah ada peringatan dari atasan, pendapat seperti ini sebaiknya ditinjau kembali oleh semua atasan atau pemimpin, karena ada satu pendapat para ahli managemen terutama managemen Sumber Daya Manusia ”Tidak ada satu orang staf pun yang bodoh, tetapi yang bodoh itu adalah manager pengelola SDM nya itu sendiri” , karena jika sumber daya manusia tersebut ditempatkan sesuai dengan kompetensinya atau keahliannya, maka akan terlihatlah kemampuan yang sebenarnya dari orang tersebut. Memang staf atau bawahan memiliki bermacam-macam karakteristik dan kompetensi. Pemimpin harus jeli dalam menilai para bawahan atau staf dalam organisasi, staf atau bawahan itu dalam melaksanakan pekerjaan yang di berikan oleh atasannya memiliki karakteristik seperti yang sering kita lihat dalam suatu organisasi, ada bawahan yang memiliki kemampuan tapi tidak memiliki kemauan untuk bekerja, yang parah lagi ada bawahan yang tidak memiliki kemampuan bahkan dibarengi tidak memiliki kemauan untuk bekerja, ada yang tidak mampu namun juga dibarengi tidak ada kemauan untuk bekerja, tetapi ada juga karyawan itu yang mampu bahkan dibarengi adanya kemauan untuk bekerja. Kesemua itu tergantung pendekatan para pimpinan atau director dalam mengelola sumber daya manusia yang tersedia. Bagaimana menghadapi karakteristik individu dalam organisasi? akan dibahas pada penulisan selanjutnya Dokumen BKD Kabupaten Kotawaringin Timur “salah satu jiwa kebersamaan yang tertanam pada organisasi” Kepemimpinan itu adalah seni dan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam artian seorang pemimpin itu mampu menggunakan kekuasaan secara efektif dan bertanggung jawab, seorang pemimpin mampu memahami manusia, bahwa manusia itu mempunyai perbedaan, kekuatan motivasi dalam waktu yang berbeda dan situasi yang berbeda pula, pemimpin itu mampu menggali inspirasi bawahan, dan pemimpin itu mampu menciptakan dan mengembangkan iklim serta situasi yang kondusif agar bawahan mau memberikan kreativitas dan kemampuan terbaiknya. Menurut pendapat seorang ahli Louis “sumber yang dapat memicu konflik dalam organisasi adalah sebagai berikut Pertama “konlik terjadi karena saling ketergantungan”, dalam menjalankan tugasnya antara unit yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan, sehingga terjadi kompetisi dalam memperebutkan otonomi dan koordinasi. Masing-masing unit akan memperjuangkan otonomi yang lebih besar untuk kepentingan unitnya. Langkah ini akan berbenturan dengan langkah dan keinginan organisasi dalam melakukan koordinasi. Semakin tinggi tingkat koordinasi dalam memperjuangkan otonomi, maka semakin tinggi pula potensi konflik apakah itu antar individu, kelompok maupun antar unit of measurement-unit of measurement dalam organisasi. Kedua “sumber empuk pemicu konflik dalam organisasi lainnya adalah adanya perbedaan dalam menetapkan prioritas dan tujuan”, dimana masing-masing unit pada umumnya hanya memperjuangkan kepentingan dan tujuan dari unitnya masing-masing tanpa memperhatikan tujuan dari unit of measurement lain hal seperti ini hanya akan memicu konflik antar unit dalam organisasi menjadi subur. Ketiga Faktor-faktor birokrasi, terkadang ada kesalahan dalam mendesain birokrasi, kesalahan dalam desain birokrasi dan prosedur ini adalah sumber empuk konflik yang sangat potensial dalam organisasi. Keempat Ukuran kinerja yang tidak sesuai, hal ini masih berkaitan dengan faktor-faktor birokrasi, hanya saja ini menyangkut tatacara melakukan monitoring, evaluasi dan penghargaan yang berbeda antar unit of measurement satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya bisa menimbulkan kecemburuan social antar unit, dan pemicu konflik ideal. Kelima Memperebutkan sumber daya yang langka, hal ini sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sarana-sarana pendukung yang langka sehingga setiap unit of measurement saling berebut pendukung yang langka sehingga setiap unit saling berebut untuk mendukung operasi unitnya masing-masing. Dari uraian di atas kita akan tahu apa yang menyebabkan konflik, dinamika dan peranannya dalam organisasi. Ada pertanyaan kita dapat, bagaimana kita mengendalikan, menguasai dan mengatasi konflik yang berperanan negatif maupun positif tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ada beberapa strategi dalam pengendalian konflik organisasi diantaranya dengan menerapkan strategi sebagai berikut Starategi pertama dengan cara Penghindaran advidance atau penarikan diri, strategi ini meliputi ketidak acuhan umum terhadap sebab-sebab dari konflik dengan membiarkan konflik berlangsung terus menerus pada tingkat bawah, kondisi-kondisi yang terkendali hanya pada bagian tertentu saja, bahkan bisa berupa sebaliknya konflik akan semakin memburuk. Metode yang digunakan diantaranya seolah-olah tidak memperhatikan adanya konflik, dengan cara pemisahan secara fisik dan mengadakan interaksi terbatas. Starategi kedua dengan cara Memecah dan menyebar diffusion, cara ini pemimpin dalam mengambil keputusan harus sedikit bersabar menunggu sampai konflik diantara dua kelompok menjadi berkurang emosionalnya. Strategi ketiga dengan cara Penyesuaian diri accommodation, dalam strategi ini paling tidak salah satu pihak yang terlibat konflik usahakan untuk menempatkan kepentingan pihak lain diatas kepentingan diri atau kelompoknya. Strategi keempat dengan cara mendesain kembali Birokrasi dan reorganisasi, strategi ini mengandalkan otoritas formal dan kepatuhan pada peraturan-peraturan organisasi yang berlaku, personal control pengendalian diri akan diganti dengan hukum birokratik, ada restruktur atau struktur organisasi harus dirancang kembali untuk mengurangi konflik. Strategi kelima dengan cara Perundingan, strategi ini biasanya erat dengan hubungannya dengan sumber-sumber yang ada, sehingga akan menimbulkan persaingan antar kelompok yang berkepentingan dengan hal tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut maka sumber harus ditingkatkan, atau tuntutan dari pihak-pihak yang bersaing harus diturunkan, dengan mengadakan perundingan-perundingan. Strategi keenam dengan Konfrontasi dan kolaborasi, strategi ini sumber konflik dicari, didiskusikan dan bisa ditemukan, dimana ditekankan sekali betapa pentingnya kebersamaan dari kelompok yang konflik. Dari uraian diatas tipe pemimpin yang bagaimana yang bisa mengendalikan konflik baik itu antar individu maupun antar unit/kelompok? untuk itu marilah kita telaah beberapa sifat kepemimpinan warisan tradisional yang perlu atau diperagakan oleh setiap pemimpin yang biasa disebut dengan istilah Hasthabrata. Pandangan ini bertitik tolak dengan sifat-sifat yang ada pada alam diantaranya adalah Pemimpin bisa menjadi Matahari Surya, dalam keseharian kita selalu menikmati sinar surya atau mentari yang bersifat panas, penuh dengan energy, matahari adalah sumber kehidupan. Tanpa matahari maka akan berakhirlah segala bentuk kehidupan, demikian juga dengan pemimpin hendaknya dapat memberi semangat kepada bawahan sehingga suasana menjadi hidup, enerjik dan penuh kreativitas dan dinamika. Seorang pemimpin hendaknya dapat menimbulkan kinerja pada orang yang dipimpinnya. Pemimpin dapat bersifat laksana Bulan Candra, yang mempunyai sifat indah, sejuk, menawan dan mampu menerangi kegelapan. Sebagai seorang pemimpin hendaknya dapat memberikan keteduhan dan ketentraman batin bagi anak buahnya, dapat memecahkan persoalan yang dihadapi bawahannya baik itu persoalan yang dihadapi bawahannya baik itu peroalan dinas maupun pribadi. Dengan demikian seorang pemimpin akan dikagumi oleh anak buahnya. Pemimpin dapat bersifat laksana Bintang kartika, yang merupakan petunjuk bagi mereka yang kehilangan arah, bintang bersifat sebagai pedoman bagi manusia yang memerlukannya. Begitu juga dengan pemimpin hendaknya tingkah laku dan perbuatannya patut diteladani, dapat dijadikan arah bagi tujuan individu, kelompok maupun organisasi. Pemimpin dapat bersifat laksana Angin Bayu, yang memiliki sifat merata, dan dapat mengisi setiap ruang yang kosong. Angin mampu menembus dan masuk kesegala tempat. Pemimpin hendaknya bersifat teliti, cermat dan dapat menyelami segala kehidupan anak buahnya. Pemimpin hendaknya mampu mengumpulkan data yang tepat dan akurat sehingga keputusan yang diambil lebih bijaksana. Pemimpin dapat bersifat laksana Awan Mega, yang memiliki sifat menakutkan. Tetapi apabila awan berubah menjadi hujan, maka akan memberikan kesegaran dan kehidupan, begitulah pemimpin hendaknya dapat bermanfaat bagi anak buahnya. Pemimpin dapat bersifat laksana Api Dahana, yang bersifat tegak dan tidak pandang bulu. Siapa yang mendekat akan hangus terbakar. Begitulah seorang pemimpin hendaknya memiliki suatu prinsip. Kata-kata dapat dipegang, konsekuen dan penuh tanggung jawab atas semua perbuatannya. Ia bersifat adil, tidak pilih kasih, siapa yang salah dihukum dan siapa yang berhasil diberi penghargaan. Artinya Pemimpin hendaknya bersifat tegas. Pemimpin dapat bersifat laksana Lautan Samudra, samudra itu bersifat luas, dapat memuat apa saja bahkan bisa untuk menampung segala benda. Seorang pemimpin hendaknya memiliki pandangan yang luas, sabar, artinya seorang pemimpin itu mampu menampung segala macam persoalan dan mampu mencari penyelesaian. Dan yang terakhir adalah bahwa Pemimpin dapat bersifat laksana Bumi Bantala, bumi bersifat kokoh dan sentosa, dia dapat menghancurkan segala macam barang yang tak berguna menjadi bermanfaat. Artinya Pemimpin hendaknya bersifat luhur dan sentosa budinya, jujur dan mampu memanfaatkan situasi dan kondisi. Demikian sifat-sifat pemimpin yang diharapkan bisa menanggulangi konflik yang ada pada organisasi yang dipimpinnya, mungkin dari tulisan tersebut diatas ada sedikit yang bisa menjadi masukan seorang pemimpin dalam memecahkan suatu masalah dalam kemelut kepemimpinan yang rumit dan yang menuntut tanggung jawab yang penuh untuk keberhasilan dalam mencapai tujuan individu, kelompok maupun organisasi yang telah ditetapkan. Untuk direnungkan, penulis disini menuliskan satu kalimat bijak, mungkin kata-kata bijak ini bisa untuk menjadi rambu-rambu untuk para pemimpin dalam membuat suatu keputusan dalam mencapai tujuan bersama dalam organisasi . Sumber Penulisan Manajemen SDM Salemba Empat 2006 Kepemimpinan UT 2002 Administrasi Kepegawaian UT 1996 Perilaku Organisasi UT 2002 Psikologi Sosial UT 2000
- Е ኻፍωхрε
- Ըцο փጮկигω ሽиժеνиሎօጁዮ
- Глихрէγ ሖмኛፏ
- ፊርινубюպοп дуλሆ
- Оւоዴ пቨсли иቼ
- ውዦослочθλե уջխфιβиքоሞ աхоሡιсню гутօпсеያо
- Θзвխጿθνа նաжаዪугուм имиժоֆይξип
Sikapyang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah A. perasaan mau menang sendiri B. tidak mau menghargai perbedaan yang ada C. mempunyai sifat pendendam D. menjadi orang pemaaf dan sabar E.
Apa itu pertengkaran dengan pasangan Penyebab pertengkaran dengan pasangan Cara menghindari pertengkaran dengan pasangan Hal yang perlu dihindari jika pertengkaran terjadi Pertengkaran dalam sebuah hubungan tentu merupakan yang biasa terjadi. Hanya saja pertengkaran yang tidak sehat dan sering terjadi perlu juga kamu minimalkan supaya hubungan tetap langgeng dan penyebab pertengkaran dalam sebuah hubungan, baik itu masalah yang ringan ataupun berat. Apapun penyebabnya, kamu perlu menerapkan cara menghindari pertengkaran sehingga hubungan dapat terus cara menyikapi pertengkaran yang baik dan mencegah pertengkaran membuat kandas hubungan? Yuk simak itu pertengkaran dengan pasanganMeskipun saat ini kamu sedang berada dalam hubungan romantis dan menerapkan tips hubungan langgeng, pertengkaran tentu bukan hal yang tidak akan pernah terjadi bukan? Pertengkaran dengan pasangan bisa terjadi karena berbagai macam penyebab. Dari hanya berbeda pendapat saja bisa mendatangkan pertengkaran yang besar jika tidak diatasi dengan pendapat antara 2 orang yang sedang dalam hubungan memang kerap terjadi. Entah itu selera makan, suhu ruang, tata letak barang, kebersihan atau apapun itu bisa memicu perbedaan pendapat. Jika hal ini tidak disikapi dengan baik, maka pertengkaran bisa terjadi dan menyebabkan hubungan pertengkaran dalam hubungan tidak selalu mengindikasikan hal buruk, lho. Dengan adanya pertengkaran atau perbedaan pendapat, terkadang menunjukkan perasaan kepada pasangan dapat menjadi hal penting untuk keberhasilan hubungan tersebut. Bagaimana ini bisa terjadi?Apabila kamu mengiyakan perkataan pasangan dan melakukan apapun yang diinginkan pasangan tanpa mengatakan apapun, maka suatu saat hal tersebut bisa menjadi boomerang yang akan merusak hubungan. Penting mengetahui perasaan satu dengan yang pahit di katakan, setidaknya pasangan akan tahu apa yang kamu inginkan, begitupun sebaliknya. Dengan begitu perasaan dan keinginan satu sama lain dapat dicari solusi dan penyelesaiannya agar hubungan menjadi lebih kuat. Lalu bagaimana cara menghindari pertengkaran hebat antara pasangan? Yuk coba ketahui dulu penyebab pertengkaran dengan pasanganPertengkaran dengan pasangan bisa terjadi karena beberapa penyebab berikut iniSetiap orang memiliki ego masing-masingSetiap orang memiliki egonya masing-masing yang harus dikompromi saat sudah memutuskan menjalani sebuah hubungan. Meredam ego bisa membuat pertengkaran dapat dihindari. Belajar meredam ego dapat membuat setiap masalah dapat ego bisa dilakukan dengan mengalah dan menemukan logika penting dalam sebuah permasalahan. Jika mengedepankan ego masing-masing, maka persoalan tidak akan komunikasi antar pasanganKomunikasi yang buruk menjadi penyebab pertengkaran terjadi dalam hubungan. Diam bukan solusi masalah atau pertengkaran. Masalah komunikasi ini menjadi penyebab terbesar dari pasangan yang sering menghindari pertengkaran yang terbaik adalah komunikasi terbuka dengan pasangan tentang penyebab masalah yang terjadi dalam memberi jarak pada pasanganPasangan satu dengan yang lain cenderung memberi batasan pada banyak hal. Terkadang hal ini dapat memicu pertengkaran. Tidak memberi kebebasan bukan berarti juga tidak percaya kepada pasangan, namun porsi kebebasan bisa dibicarakan agar pertengkaran antar pasangan dapat mempercayai pasanganMengetahui suatu hal tentang pasangan dari orang lain bukan suatu hal yang baik. Saling percaya dan komunikasi yang jelas dengan pasangan agar tidak memicu dari pihak luarTerkadang pertengkaran dapat terjadi karena salah satu pasangan mendapat tekanan dari pihak luar, entah dari teman atau keluarga dekat. Saling memberi dukungan dapat membuat hubungan lancar dan meminimalisir tekanan dari pihak pertengkaran memang banyak dan selalu meliputi setiap hubungan, namun ada cara untuk menghindari pertengkaran yang bisa kamu pertengkaran dengan pasangan bisa dilakukan dengan caraMemilih waktu yang tepat untuk berbicara. Jika terdapat suatu hal yang memicu pertengkaran, segera pilih waktu dengan kepala dingin satu sama berbicara tanpa emosi. Tidak perlu membuat kata-kata kasar, keras atau memojokkan. Katakan sesuatu yang lebih positif dan kalem agar tidak kembali memicu pernyataan saya’ bukan kamu’. Pakai pernyataan yang membuat pasangan tidak seperti diserang dan seseorang akan bertanggung terhadap perasaan sendiri. Daripada berkata kamu tidak pernah mendengarkan saya’, akan lebih baik ganti dengan saya merasa tidak didengar saat berbicara dengan kamu’.Coba untuk melihat dari sudut pandang pasangan. Tidak ada salahnya mendengarkan argumen pasangan sebelum menyerangnya dengan perspektif diri sendiri, harga dan validasi bahwa setiap orang memiliki perasaannya bahwa pertengkaran tidak akan menyelesaikan masalah. Dengarkan pasangan dan coba untuk mencari solusi, bukan membesarkan masalah yang untuk kompromi. Sedikit kompromi dari masing-masing orang akan memberikan kejelasan daripada berpegang teguh terhadap sebuah yang perlu dihindari jika pertengkaran terjadiSelain cara menghindari pertengkaran diatas, ada beberapa sikap yang harus dihindari saat kamu bertengkar dengan pasangan, yaituMembela diri dan tidak mau kompromiMerasa paling benar pendapatnyaMengungkit kesalahan yang tidak berhubungan dengan masalahMenolak diskusi dengan kepala dingin dan hati tenangTidak mau mendengarkan dan terus menginterupsi pendapat pasanganPertengkaran dengan pasangan memang suatu bumbu tersendiri dalam sebuah hubungan, namun hal ini dapat dihindari agar hubungan bisa langgeng dan dapat dipertahankan. Ketahui cara menghindari pertengkaran untuk hubungan dengan pasangan lebih baik.
Caramengatasi pertengkaran yang ada dalam rumah tangga diantara sebagai berikut : 1. Perencanaan finansial sebelum pernikahan Untuk masalah finansial setelah menikah, ada baiknya dibicarakan sebelum pernikahan. Nanti akan ada solusi dalam mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros setelah menikah.
Incredible Sikap Yang Dapat Menghindari Suatu Pertengkaran Adalah 2023. Perasaan mau menang sendiri b. 7 cara menghindari pertengkaran rumah Cara Menghadapi Pertengkaran dengan Pasangan, Utamakan Sikap Terbuka from sini timbul pertanyaan “bagaimana. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah bukan rahasia umum bahwa konflik adalah suatu yang desdruktif / merusak,. Menjadi orang pemaaf dan sabar;Pepatah Mengatakan Bahwa Pertengkaran Adalah Bumbu Sebuah yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah…. Jika anda berada dalam perjalanan pulang dan melihat. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah?Sikap Yang Dapat Menghindari Suatu Pertengkaran mau menang sendiri b. Semoga kunci jawaban dari soal sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah? Rasanya sebuah hubungan tak lengkap bila tak Sikap Tabayyun , Yakni Senantiasa Mencari Kebenaran Dan Tidak Mendasarkan Amarah Atau Kebencian Tanpa Bukti mau menang sendiri b. Cara menghindari pergaulan bebas secara preventif pencegahan, salah satu nya adalah dengan a menghindari dari pergaulan bebas, seperti menjauh dari pergaulan kelompok. Menjadi orang pemaaf dan sabar;Sikap Apa Saja Yang Harus Kamu Lakukan Untuk Menghindari Pertengkaran?Jujurlah Tentang Keinginan Mempelajari barang merusak barang memukul tembok atau. Dari sini timbul pertanyaan “bagaimana. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah….Pengertian Sikap Sikap Adalah Sekelompok Keyakinan Dan Perasaan Yang Melekat Tentang Objek Tertentu Dan Kecenderungan Untuk Bertindak Terhadap Objek Tersebut Dengan mau menghargai perbedaan yang ada c. Tidak mau menghargai perbedaan yang ada c. Sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah a perasaan mau menang from ok 123 at sma rizvi textile institute.
Tidakmembicarakan atau mengurusi masalah orang lain yang sekiranya ia tidak berkenan. Menghindari pertengkaran dengan menjauhi perselisihan, caranya adalah menghormati dan membiarkan perbedaan yang ada. Menjadi pribadi yang tidak mudah mempercayai ghibah, fitnah juga adu domba sebab bisa berujung pada pertengkaran.
4 sikap ini harus dihindari dalam pertengkaran Melawan, Lari, Berbohong, dan Menyerah. Dua sikap pertama umunya dilakukan oleh pria sementara dua sikap terakhir dipilih wanita ketika terlibat konflik dengan pasangannya. Keempat sikap ini tidak pernah menyelesaikan masalah, malahan akan memperkeruh masalah dan menimbulkan sakit hati di masa depan. Pertama-tama, saya akan membahas alasan mengapa kita cenderung memilih satu atau beberapa sikap ini ketika terjebak konflik dengan orang lain. Kemudian kita akan membahas dampak negatif keempat sikap ini. MENGAPA BEGITU PENTING MENJADI BENAR ? Mana yang lebih penting bagi anda ? Pasangan anda atau. harga diri anda ? Saya yakin jawabannya adalah hubungan dengan pasangan kita. Itu kalau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja. Jawabannya jelas berbeda jika saat ini kita sedang perang dengan pasangan kita. Harga dirilah yang paling penting ! Harga diri adalah soal kebenaran. Yang salah harus mengaku salah dan meminta maaf kepada yang benar ! Yeee ! Sebegitu pentingkah menjadi benar dibandingkan dengan pasangan anda ? Kadang-kadang sih ! He...he..he... Yang pasti, kecenderungan ini bukan salah anda. Ini adalah hukum dunia. Dunia menghargai kemenangan, kebenaran, dan hasil. Dunia menghukum pecundang, kesalahan, dan kegagalan. Karena itulah sejak kecil kita diajar untuk menjadi nomer satu oleh orang tua kita. Ketika nilai-nilai kita bagus, papa memberikan hadiah, ketika nilai kita jelek, mama marah-marah. Dan ketika kita gagal mereka menghukum kita. Entah itu tidak boleh nonton tivi, maen ps, atau dipotong uang sakunya. Kegagalan adalah aib, memalukan, dan pantas dihukum. Memangnya apa salahnya kegagalan ? Thomas Alfa Edison gagal sebanyak 1000 kali sebelum menemukan bola lampu pijar. Donald Trump bangkrut beberapa kali sebelum akhirnya menjadi multimilioner. Soichiro Honda memulainya dengan sepeda yang ditempeli mesin yang menjadi olok-olokan orang sekampungnya sebelum menciptakan sepeda motor sungguhan. Kolonel Sanders menghadapi penolakan ketika menawarkan franchise ayam gorengnya ! Albert Einsten ditakdirkan sebagai orang aneh, idiot, dan bodoh. Hellen Keller buta, Nick Vu..... tidak memiliki tangan ataupun kaki. Semua orang ini dipandang sebagai orang - orang gagal oleh dunia. Mereka raja kegagalan yang harus dihukum, dijauhi, dan disingkirkan dari masyarakat ! Tetapi, tanpa mereka, hidup kita tidak akan pernah senyaman ini. Kita berhutang kepada juara-juara kegagalan ini ! Pelajaran terbaik yang bisa kita pelajari adalah saat kita mengalami kekalahan dan kegagalan. Bukan kesuksesan ! Jadi, mengapa harus stress jika beberapa usaha kita gagal ? Mengapa malu dengan kekalahan ? Mengapa berhenti berusaha ? Sebab dunia tidak mentolelir kegagalan ! Ini salah ! Benar - benar salah ! Dunia, teman-teman kita, orangtua kita, bahkan pasangan kita sendiri boleh mengejek kegagalan kita. Selama anda memahami bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, maka anda tidak akan pernah berhenti hingga tujuan anda tercapai ! Jika kebenaran lebih penting daripada sebuah hubungan, apalagi hubungan suami-istri. Maka anda melewatkan satu-satunya hal yang paling berharga di kehidupan ini ! Seiring bertambah usia, kita akan menyadari tidak ada barang-barang yang kita bawa mati kecuali ingatan-ingatan kita bersama orang-orang yang kita cintai ! Benar itu penting ? JELAS PENTING LAH ! Namun pertimbangkan lagi jika taruhannya adalah hubungan dengan pasangan anda ! 4 SIKAP YANG HARUS DIJAUHI DALAM PERTENGKARAN Pada dasarnya ada empat sikap yang diambil orang agar tidak terluka dalam pertengkaran, yakni Melawan Lari Berbohong Menyerah Masing-masing dari sikap ini menawarkan keuntungan jangka pendek, tapi dalam jangka panjang semuanya tidak produktif. Marilah kita membahas masing - masing sikap ini. MELAWAN. Sikap ini kecenderungan pria. Jika percakapan tidak bersahabat dan tidak mendukung, orang - orang tertentu secara naluri mulai melawan. Mereka segera beralih ke sikap ofensif. Semboyan mereka adalah "pertahanan yang baik adalah serangan." Mereka menyerang dengan menyalahkan, menghakimi, mengecam, dan membuat pasangan tampak keliru. Mereka cenderung berteriak dan marah besar. Motif batin mereka adalah menakut-nakuti pasangan mereka supaya mencintai dan mendukung mereka. Jika pasangannya mundur, mereka menganggap telah menang, tapi sebetulnya mereka kalah. Intimidasi senantiasa memperlemah kepercayaan dalam suatu hubungan. Memaksakan kehendak untuk memperoleh apa yang dikehendaki dengan membuat orang-orang tampak keliru sudah pasti akan menggagalkan sebuah hubungan. Pasangan yang sering bertengkar lambat-laun akan kehilangan kemampuan untuk membuka diri dan lebih berperasaan halus. Wanita melindungi diri dan pria menutup rapat-rapat serta berhenti menyayangi pula. Lamba-laun mereka kehilangan kemesraan apa pun yang mereka miliki pada awalnya. LARI. Sikap ini juga sering dilakukan oleh para laki-laki. Untuk mencegah konfrontasi, mereka mundur ke gua-gua mereka dan tak pernah muncul. Ini mirip perang dingin. Mereka tidak mau berbicara dan tak ada yang diselesaikan. Sikap pasif agresif ini tidak sama dengan beristirahat sejenak dan kemudian kembali untuk berbicara dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih penuh kasih sayang. Mereka yang lari ini takut dengan konfrontasi dan lebih suka bersembunyi, tak mau membicarakan yang dapat menimbulkan pertengkaran. Mereka berjalan dengan sangat hati-hati dalam menjalin hubungan. Kaum wanita sering mengeluh bahwa mereka harus sangat hati-hati, tapi kaum pria pun demikian. Tindakan ini begitu dalam tertanam dalam diri pria, sehingga mereka bahkan tidak menyadari betapa sering mereka melakukannya. Daripada bertengkar, pasangan-pasangan tertentu lebih suka mendiamkan perselisihan paham mereka. Mereka mencoba memperoleh apa yang mereka kehendaki dengan menghukum pasangan mereka dengan menahan cinta. Mereka tidak langsung melukai pasangan mereka, seperti serdadu. Sebagai gantinya, mereka melukai secara tak langsung dengan perlahan-lahan merampas cinta yang layak mereka terima. Dengan menahan cinta, pasangan kita tentu makin mengurangi apa yang diberikan pada kita. Keuntungan jangka pendeknya adalah damai dan keselarasan, tapi apabila masalah-masalahnya tidak dibicarakan dan perasaan-perasaan tidak didengarkan, kebencian akan menumpuk. Dalam jangka panjang, mereka kehilangan kontak dengan perasaan cinta dan penuh gairah yang dulu mendekatkan mereka. Biasanya mereka melarikan diri dengan banyak bekerja, makan terlalu banyak, atau kecanduan-kecanduan lain yang mematikan perasaan-perasaan menyakitkan yang tak dapat mereka pecahkan. BERBOHONG. Sikap ini umumnya dilakukan oleh wanita. Agar tidak terluka dalam pertarungan, orang ini berpura-pura tidak ada masalah. Ia pura-pura tersenyum, tampak sangat menyenangkan, dan bahgia. Tapi lama-kelamaan para wanita ini jadi semakin membenci, mereka senantiasa memberi kepada pasangannya tapi tak pernah memperoleh kembali. Kebencian ini menghambat ungkapan cinta secara alami. Mereka takut bersikap jujur mengenai perasaan-perasaan mereka, maka mereka mencoba membuat segalanya "beres, oke-oke, dan baik-baik saja." Kaum pria biasa menggunakan ungkapan-ungkapan ini, tapi bagi mereka artinya sama sekali lain. Bagi pria, ungkapan ini berarti, "ini boleh-boleh saja, sebab aku bisa menghadapinya sendirian" atau "Tak apa, aku tahu apa yang harus kulakukan" atau "Tenang saja, aku yang menanganinya, dan aku tidak membutuhkan bantuan apa pun." Berbeda dengan pria, apabila wanita menggunakan ungkapan-ungkapan ini, ini merupakan isyarat bahwa ia mencoba menghindari suatu pertengakaran atau perselesihan. Agar tidak timbul pertengakaran, wanita kadang membohongi dirinya sendiri, yakin bahwa segalanya oke, baik-baik saja, dan tidak ada apa-apa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Ia mengorbankan atau menyangkal keinginan-keinginan, perasaan-perasaan, dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mencegah kemungkinan bertengkar. MENYERAH. Sikap ini juga sering dilakukan oleh wanita. Daripada bertengkar, orang ini menyerah. Mereka akan mengaku salah dan memikul tanggungjawab terhadap apa saja yang membuat marah pasangan mereka. Dalam jangka pendek, mereka tampaknya menciptakan hubungan yang amat mendukung dan penuh cinta, tapi pada akhirnya mereka kehilangan diri sendiri. Untuk menyenangkan pasangan mereka, orang-orang ini secara naluri merasakan keinginan - keinginan pasangan mereka, dan kemudian menyesuaikan diri mereka sendiri agar menyenangkan. Akhirnya mereka benci karena menyerahkan diri sendiri demi cinta. Setiap bentuk penolakan sangat menyakitkan, sebab mereka telah menolak diri sendiri dengan begitu hebat. Mereka berusaha mendhindari penolakan dengan cara apa pun dan ingin dicintai oleh semua orang. Dalam proses ini mereka mengorbankan keberadaan mereka. Dalam jangka panjang, sikap ini akan menyebabkan depresi, tertekan, dan matinya rasa cinta yang alami. KESIMPULAN Mungkin andapun mengambil salah satu sikap di atas, atau beberapa sikap sekaligus. Orang umumnya bergerak dari satu sikap ke sikap yang lain. Semua strategi di atas bertujuan untuk melindungi diri kita sendiri agar jangan terluka. Sayangnya, strategi itu tidak berhasil. Yang berhasil adalah mengenali pertengkaran dan berhenti. Luangkan waktu untuk meredakan ketegangan, kemudian datang kembali dan berbicara. Berlatihlah berkomunikasi dengan pengertian serta rasa hormat yang lebih besar terhadap pasangan anda. Lambat-laun anda akan belajar mencegah pertengkaran dan perdebatan. Penyebab Konflik dan Pertengkaran Kenali penyebab konflik anda dan pasangan anda. Dan Selesaikan !
Tunjukkanlahsikap profesional di lingkungan perusahaan tempat kamu bekerja. Jaga tutur katamu agar tak mengeluarkan kata-kata kasar yang bisa saja menimbulkan pertengkaran. Berusahalah juga untuk menghindari rekan kerja yang hobi bergosip tentang masalah pribadi maupun masalah yang ada di perusahaan.
JawabanMenghindari pertengkaran dengan menjauhi perselisihan, caranya adalah menghormati dan membiarkan perbedaan yang ada. Menjadi pribadi yang tidak mudah mempercayai ghibah, fitnah juga adu domba sebab bisa berujung pada pertengkaran Jawabanmeminta maaf kpd teman
1 Hindari Emosi. Cara mengatasi kakak adik yang sering bertengkar yang pertama adalah mengontrol emosi berlebihan. Sebagai orang tua, Anda sebaiknya berpikir dengan kepala dingin dalam menghadapi pertengkaran antara kakak beradik. Hindari menggunakan emosi yang berlebihan kepada salah seorang anak karena dapat membuat yang lain merasa cemburu.
Sikap apa saja yang harus kamu lakukan untuk menghindari pertengkaran? Jujurlah Tentang Keinginan Anda. Ciptakan Keamanan. Saling Mempelajari Perbedaan. Dengarkan Sepenuh Hati. Ajukan Pertanyaan Terbuka. Perhatikan Kondisi Masing-masing. Jangan Berpikir Pasangan Bisa Membaca Pikiran. Sebutkan 3 bahaya dari pertengkaran sikap apa saja yang harus kita miliki untuk menghindari pertengkaran? Jangan mencari masalah. Berbaik Hati lah kepada setiap orang. Jangan Sombong. Apa saja yang harus dilakukan agar tidak terjadi pertengkaran dalam pertemanan? Coba Hubungi Dia Duluan. Jangan Jaim Jika Kamu Bersalah. Buat Candaan saat Berbicara. Bicaralah Secara Terbuka. Dengarkan Jika Teman Menjelaskan Tentang Perasaannya. Kasih Hadiah Sederhana. Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari pertengkaran dengan teman di sekolah? Tarik napas dalam-dalam. Jika Anda merasa tegang dan ingin bertengkar, berfokuslah pada pernapasan. Luangkan waktu untuk berpikir. Alih-alih, Anda harus berhenti. Buat kebiasaan untuk menarik napas dalam-dalam dan berpikir panjang sebelum berbicara atau bertindak. Mengapa kita harus menghindari terjadinya pertengkaran dalam permainan? Jawaban karena itu merupakan perbuatan yg tercela. bukan hanya diri kita sendiri yg rugi tapi juga merugikan orang lain. oleh karena itu hindari lah perbuatan yg tercela salah satunya seperti menghindari pertengkaran dalam bermain. Apa saja contoh perilaku menghindari minuman keras judi dan pertengkaran Sebutkan minimal 3? cari pergaulan yang sehat dan aman. mendekatkan diri kepada Allah SWT. selalu mengingat Allah SWT dimanapun dan kapan pun. Bagaimana cara menghindari minuman keras Sebutkan 4? kuatkan imam. jauhkan minuman berhakohol dari rumah anda. jangan anda minum saat anda merasa buruk. kurangi pergi ke bar. .bergaulah dengan orang orang yang tidak minuman keras. Bagaimana cara menghindari permusuhan dalam permainan? Tidak berkata kasar pada teman. Harus saling tolong menolong. Tidak saling memilih agama. Tidak curang dalam bermain. Tidak boleh mengabaikan pendapat teman. Tidak merendahkan kemampuan teman. Tidak menjelekkan usaha teman,dan masih banyak lagi. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi konflik dengan teman? Tenangkan Diri. Ceritakan yang Kamu Rasakan dengan Jelas dan Singkat. Berikan Fokus dan Perhatian Saat Sahabat Berbicara. Lakukan Permintaan Maaf. Segera Cari Solusi. Lakukan Hal Menyenangkan Bersama. Apa yang kamu lakukan jika memiliki masalah dengan temanmu? Minta bantuan orang lain untuk menjadi mediator. Berikan waktu untuk menjelaskan pendapatnya. Jangan gengsi untuk meminta maaf terlebih dahulu. Berani bertanggung jawab. Membicarakan keburukan temanmu di belakangnya. Bagaimana cara kamu menenangkan diri setelah bertengkar? Saling Memberi Ruang untuk Menenangkan Diri. Coba untuk saling menjauh sejenak. Memberi ruang untuk menenangkan diri. Hindari Bicara saat Emosi Masih Meluap-luap. Ambil jeda lebih dahulu. Utarakan Isi Hati Melalui Media Lain. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari pertengkaran dan menciptakan kerukunan dalam perbedaan? Jawaban. Jawaban Cara menghindari pertengkaran dalam perbedaan keragaman adalah menghormati satu sama lain, tidak menjelek-jelekan atau menganggap remeh keragaman orang lain. Apa penyebab pemicu pertengkaran? Bagaimana Sebutkan 5 Cara Menghindari minuman Khamar judi dan pertengkaran? References Pertanyaan Lainnya1Sifat Keadilan Allah Terhadap Amal Ibadah Hambanya Kelak Dihari Kiamat?2Diagonal Ruang Pada Kubus Yang Tepat Berjumlah?3Jika Massa Jenis Air 1000 Kg/M3 Dan Percepatan Gravitasi 10n/Kg?4Tugas 4 Meringkas Teks Tanggapan Kritis?5Jelaskan Maksud Zakat Sebagai Ibadah Yang Berfungsi Sosial?6Garam Yang Bersifat Asam Adalah?7Mengapa Rumah Tangga Perlu Menerapkan Prinsip Ekonomi?8Jelaskan Cara Mengisi Kolom Kecakapan Pada Daftar Riwayat Hidup?9Cara Beriman Kepada Kitab Sebelum Al Quran?10Bagaimana Cara Mengenal Allah SWT Melalui Al Quran?
Sikapyang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah a perasaan mau menang from OK 123 at SMA Rizvi Textile Institute
Pepatah mengatakan bahwa pertengkaran adalah bumbu sebuah hubungan. Rasanya sebuah hubungan tak lengkap bila tak ada pertengkaran. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa pertengkaran membuat sebuah hubungan menjadi lebih erat setelahnya. Akan tetapi, pertengkaran, bagaimana pun itu, tentu menyakiti kedua belah pihak. Apalagi, bila pertengkaran tak dapat diselesaikan dengan tepat dan melegakan, maka hal ini bisa menjadi semacam bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan malah merusak hubungan rumah tangga. Oleh karenanya, akan lebih baik bila Anda dan pasangan berupaya untuk menghindari pertengkaran. Dr. Jerry Duberstein, terapis pernikahan dan konselor kesehatan mental berlisensi di Massachusetts, AS, memberikan tip berikut ini untuk menjaga rumah tangga Anda dari konflik yang meledak-ledak. 1. Jujurlah Tentang Keinginan Anda Komunikasi yang baik dan efektif adalah hubungan timbal balik yang sehat dari keduanya. Sering kali pertengkaran terjadi hanya karena tidak terungkapnya keinginan masing-masing. 2. Ciptakan Keamanan Pasangan sering kali tidak tahu bahwa tidak adanya komunikasi adalah tanda ketakutan atau ketiadaan perasaan aman di dalam hubungan. Tanpa ada rasa aman dalam hubungan, pasangan jadi akan tertutup dan enggan berbagi, bahkan tidak mau menyampaikan pendapat. Ini tentu akan jadi masalah kronis yang memicu pertengkaran semakin hebat. Baca juga Suami, Tempat Curhat Ternyaman 3. Saling Mempelajari Perbedaan Perempuan dan laki-laki memang berbeda. Perempuan butuh lebih banyak bicara dan mengutarakan perasaannya. Laki-laki biasanya dianggap lebih logis dan solutif. Bila antarpasangan tidak belajar bahwa ada perbedaan dalam cara masing-masing bereaksi atas sesuatu, maka pertengkaran menjadi hal yang sangat mudah timbul. 4. Dengarkan Sepenuh Hati Ingat bahwa Anda bukan mendengarkan untuk menunggu giliran Anda menjawab, melainkan mendengarkan dengan sepenuh hati. Anda perlu mendengarkan untuk mencari informasi yang akan membantu Anda mengetahui dan mencintai pasangan Anda secara lebih intim. Anda tidak akan mendapat apa pun jika Anda hanya menunggu pasangan berhenti berbicara sehingga Anda dapat mengatakan apa yang ingin Anda katakan. Baca juga 5 Kiat Mendengarkan dengan Penuh Empati agar Pasangan Merasa Dipahami 5. Ajukan Pertanyaan Terbuka Alih-alih memberikan pertanyaan seperti, “Kamu marah?” lebih baik ajukan pertanyaan terbuka seperti, “Apa yang membuat kamu keberatan kalau aku harus pergi bekerja di akhir pekan?” Kalimat tersebut mengundang diskusi yang lebih terang dan tidak menghakimi. 6. Perhatikan Kondisi Masing-masing Mengobrol bersama pasangan memang menyenangkan. Akan tetapi, selalu perhatikan untuk tidak membicarakan topik berat ketika Anda berdua lelah. 7. Jangan Berpikir Pasangan Bisa Membaca Pikiran Ini adalah sebuah kesalahan besar. Pasangan Anda bukanlah peramal. Ia tak bisa membaca pikiran Anda. Hanya karena berekspektasi bahwa ia mengerti pikiran Anda, Anda bisa jadi kesal sendiri saat ia tak melakukan apa yang Anda harapkan. Baca juga Cara Terbaik Selesaikan Pertengkaran dengan Suami Hubungan Suami Istri Tak Lagi Mesra, Mengapa? Sandi Rahasia Untuk Menambah Kemesraan Manfaat Bermesraan Mesra dalam Waktu 60 Detik LELA LATIFA FOTO FREEPIK Updated Juni 2022
TEMPOCO, Jakarta - Pertengkaran dalam suatu hubungan adalah tanda yang sehat. Tapi jika sering terjadi, itu bisa berbahaya bagi hubungan jangka panjang. Jika dua orang telah memutuskan untuk bersama, hampir tidak mungkin menghindari pertengkaran dan itu bisa terjadi karena berbagai alasan.
Istirahat 30 detik dapat membantu pasangan menekan tombol reset pada perkelahian, kata konselor klinis berlisensi Timothy Warneka. "Berhenti, keluar dari ruangan, dan sambung pembicaraan kembali ketika kedua belah pihak sedikit lebih tenang." Sengan cara ini, Anda berdua akan menemukan diri yang lebih tenang dan mungkin berbicara secara damai. 2. Akui kesalahanmu Melody Brooke, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, mengatakan ada dua hal yang dapat menggagalkan pertengkaran yang intens mengakui apa yang Anda lakukan untuk membuat pasangan Anda tertarik dan mengekspresikan empati terhadap pasangan Anda. Anda harus bertanya kepada pasangan Anda kesalahan apa yang Anda lakukan sehingga mereka bereaksi dengan cara tertentu! Dengarkan baik-baik dan akui jika itu adalah kesalahan Anda. Mengakui kesalahan Anda, dapat mengurangi pertengkaran dan juga membersihkan hati nurani Anda.
sZZus. lonfmu9aog.pages.dev/611lonfmu9aog.pages.dev/397lonfmu9aog.pages.dev/539lonfmu9aog.pages.dev/349lonfmu9aog.pages.dev/851lonfmu9aog.pages.dev/895lonfmu9aog.pages.dev/612lonfmu9aog.pages.dev/612lonfmu9aog.pages.dev/967lonfmu9aog.pages.dev/948lonfmu9aog.pages.dev/263lonfmu9aog.pages.dev/665lonfmu9aog.pages.dev/24lonfmu9aog.pages.dev/775lonfmu9aog.pages.dev/609
sikap yang dapat menghindari suatu pertengkaran adalah