Pertanyaan Jawaban Efesus 28-9 menjelaskan bahwa kita tidak diselamatkan oleh perbuatan baik. Sebaliknya, sebelum kita selamat, perbuatan baik kita ditabur dalam kedagingan dan tidak dapat menyenangkan Allah; bahkan perbuatan “benar” kita yang terbaik masih tetap gagal mencapai kemuliaan Allah baca Roma 320 dan Yesaya 646. Kita diselamatkan hanya karena Allah itu pemurah dan berbelas kasihan dan telah merancangkan cara supaya kita dinyatakan saleh di hadapan-Nya meskipun kita berdosa Mazmur 865; Efesus 24. Ketika Yesus menjadi dosa bagi kita 2 Korintus 521, kebenaran-Nya diwariskan kepada kita. Keselamatan adalah pertukaran ilahi upaya-pribadi kita yang compang-camping ditukarkan dengan kesempurnaan Kristus. Karena kematian dan kebangkitan-Nya telah melunasi hutang hukuman dosa kita, maka kita dinyatakan sempurna di hadapan Allah Roma 51. Kita diperintah “kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang” Roma 1314. Pada waktu keselamatan, Roh Kudus dating mendiami hati orang yang bertobat Kisah 238. Pribadi kita sudah bukan lagi tuan utama dalam kehidupan kita. Yesus adalah Tuan kita sekarang. Itulah yang dimaksud ketika kita menyatakan Yesus sebagai “Tuhan” kita Roma 109; Kolose 26. Pada suatu waktu kita berjalan ke arah selatan; namun sekarang kita berjalan ke arah utara. Segala sesuatu diubahkan. Kita mulai memandang kehidupan menurut sudut pandang Allah, bukan sudut pandang pribadi kita – sebagaimana ditulis oleh John Newton, “Dahulu saya sesat tapi sekarang saya ditemukan, buta, tapi sekarang ku melihat.”Dosa yang dahulu dilakukan tanpa pertimbangan panjang-lebar sekarang menimbulkan rasa bersalah atau tuduhan. Mengenal Allah tidak lain dari menganggap dosa sebagaimana Ia menilainya. Satu Yohanes 39 mengajar, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” Bukan berlanjut dalam dosa, seorang Kristen yang telah lahir baru akan menghasilkan “buah yang sesuai dengan pertobatan” Matius 38. Keselamatan memampukan kita untuk hidup “oleh Roh” dan benar-benar melakukan perbuatan yang baik Galatia 516. Efesus 210 mengajar, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Tujuan Allah menyelamatkan kita bukan hanya menyelamatkan kita dari neraka, tetapi juga mencerminkan kepribadian dan kebaikan-Nya pada dunia. Allah berkenan melihat kita menjadi semakin serupa dengan Anak-Nya Roma 829. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dosa telah merusak gambar dan rupa-Nya di dalam diri kita. Ketika Allah mengembalikan kita pada Diri-Nya, adalah untuk memulihkan gambar dan rupa-Nya dalam diri kita dan membebaskan kita seperti keadaan semula. Ketika Roh Kudus tinggal di dalam kita, Ia menggerakkan kita untuk melakukan hal-hal yang memuliakan Allah Yohanes 1426. Keinginan untuk menyenangkan Allah bertumbuh seiring dengan pengertian kita tentang Dia. Keinginan menyenangkan Allah menghasilkan perbuatan baik. Secara alkitabiah menyebutkan bahwa seseorang telah selamat namun belum berubah tidak konsisten. Tidak sedikit orang yang secara luaran menyerahkan hidup mereka pada Kristus, namun tidak diikuti oleh perubahan gaya hidup. Itu bukanlah keselamatan sejati melainkan iman yang “mati” Yakobus 226. Ketika Anda masuk ke dalam ruangan yang gelap dan menyalakan sakelar lampu, maka Anda berharap cahaya segera bersinar. Jika tidak ada cahaya yang muncul, maka Anda berasumsi ada sesuatu yang keliru disana. Menyatakan lampu sudah menyala sedangkan ruangan masih gelap tidak konsisten. Terang selalu menghempaskan kegelapan. Ketika hati yang gelap menerima cahaya keselamatan, maka hati itu terang Yohanes 1246. Prioritas orang itu berubah. Keinginannya berubah. Sudut pandangnya berubah. Untuk pertama kali, kehidupan nampak sesuai aslinya. Jika kegelapan dosa masih berlanjut, tidak salah jika kita berasumsi bahwa lampu belum menyala. Adapun kiasan alkitabiah lainnya, yakni bahwa Allah ingin menumbuhkan buah di dalam kehidupan kita baca Galatia 522-23. Ia adalah Penata Anggur, Yesus adalah Pokok Anggur, dan kita adalah cabang. Para cabang secara alami menempel pada pokok; mereka mendapatkan dukungan, kemampuan menghasilkan buah, dan kehidupan bersumber dari pokok anggur. Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Itulah maksud dari kebun anggur – “berbuah banyak.” Perbuatan baik selalu mengikuti keselamatan. Jadi, meskipun tidak diselamatkan oleh perbuatan baik kita, ketika kita diselamatkan, kita pasti akan menghasilkan perbuatan baik. Sama seperti seorang bayi akan bertumbuh setelah dilahirkan, orang yang percaya akan bertumbuh setelah lahir baru secara rohani. Pola pertumbuhan kita memang tidak setara dan bentuknya pun berbeda, namun kelahiran sejati pasti akan menghasilkan pertumbuhan. Jika bayi tidak pernah bertumbuh, maka ada yang sangat keliru disana. Tidak seorangpun berharap bahwa seorang bayi akan tetap menjadi bayi selamanya. Ketika ia bertumbuh, ia akan semakin menyerupai orang tuanya. Sama-halnya, setelah keselamatan, kita bertumbuh, dan kita semakin menyerupai Bapa Surgawi kita. Hal ini hanya mungkin jika kita “tinggal di dalam Dia” dan mengizinkan-Nya menumbuhkan karakter-Nya di dalam diri kita Yohanes 154. Perbuatan baik tidak menghasilkan keselamatan. Perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan. Yesus berkata pada pengikut-Nya, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” Matius 516. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah artinya bahwa perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan?Hadisdan Alquran pun berbeda dalam hal sejarah awal penulisannya. Sejak Nabi SAW menerima wahyu, para sahabat beliau menuliskan atau mencatat Alquran pada pelbagai medium, semisal pelepah kurma, lembaran kulit ternak, batu, dan sebagainya. Di antara banyak sahabat yang dikenal sebagai pencatat Alquran ialah Zaid bin Tsabit, Mu'adz bin Jabal Sebagaimana diketahui bahwa setiap perbuatan yang dilakukan oleh seorang hamba pasti akan diperhitungkan dan pelakunya akan menerima balasan. Bila kebaikan yang dilakukan maka kebaikan pula yang akan ia terima. Bila sebaliknya maka sebaliknya pula. Balasan baik atau buruk yang diberikan Allah kepada hamba-Nya atas perbuatannya itu menunjukkan adanya keadilan dan rahmat kasih sayang Allah. Dari berbagai macam amalan yang diperbuat oleh manusia, dilihat dari sisi balasan yang akan didapatnya, perbuatan atau amalan setiap orang itu terbagi dalam tujuh kategori. Dalam hal ini Imam Nawawi dalam syarah kitab Arba’ȋn-nya menjelaskan الأعمال سبعة عملان موجبان وعملان واحد بواحد وعمل الحسنة فيه بعشرة وعمل الحسنة فيه بسبعمائة ضعف وعمل لا يحصى ثوابه إلا الله تعالى Artinya “Amal itu ada tujuh macam, yakni dua amalan yang memastikan, dua amalan di mana satu dibalas dengan satu, amal kebaikan yang di dalamnya terdapat sepuluh pahala, amal kebaikan yang di dalamnya terdapat tujuh ratus kali lipat pahala, dan amalan yang tidak bisa menghitung pahalanya kecuali oleh Allah saja” Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Syarhul Arba’ȋn An-Nawawiyyah [Surabaya Maktabah Al-Hikmah, tt.], hal. 83. Dari ketujuh kategori amalan di atas, lalu amalan-amalan apa saja yang masuk pada masing-masing kategori itu? Berikut penjelasannya Pertama dan kedua, dua macam amalan yang memastikan adalah iman dan kufur. Orang yang beriman kepada Allah dan meninggal dunia dalam keadaan masih beriman serta tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, maka imannya itu memastikan ia masuk ke dalam surga. Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits يُخْرَجُ مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ الإِيمَانِ Artinya “Akan dikeluarkan dari api neraka orang yang di hatinya terdapat sebiji dzarah keimanan” Muhammad bin Isa At-Tirmidzi, Jâmi’ut Tirmidzi [Riyadh Baitul Afkar Ad-Dauliyah, tt.], hal. 421. Ini dapat dipahami bahwa orang yang meninggal dunia dalam keadaan membawa keimanan kepada Allah sekecil, setipis, atau seringan apa pun kadar imannya itu, maka ia akan tetap dikeluarkan dari siksaan api neraka, meskipun—karena sangat tipis keimanannya dan sangat banyak dosanya—ia menjadi orang yang paling terakhir keluar dari nereka. Dan ketika seseorang dikeluarkan dari neraka maka tidak ada tempat baginya kecuali surga. Sedangkan orang kafir yang tidak beriman kepada Allah, hingga akhir hayatnya ia masih tetap dalam kekafirannya, maka kekafirannya itu memastikan ia masuk ke dalam api neraka. Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 161-162 Allah berfirman إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ, خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ Artinya “Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam keadaan kafir mereka itu dilaknat oleh Allah, para malaikat, dan semua manusia. Mereka kekal di dalamnya. Tidak diringankan siksaan dari mereka dan mereka tidak pula diberi penangguhan.” Imam Baidlawi di dalam kitab tafsirnya menuturkan makna mereka kekal di dalamnya’ adalah kekal di dalam laknat atau kekal di dalam neraka Abdullah bin Umar Al-Baidlawi, Anwȃrut Tanzȋl wa Asrȃrut Ta’wȋl [Beirut Darul Rasyid 2000], jil. I, hal 154. Ketiga dan keempat, dua amalan yang satu dibalas dengan satu atau dibalas secara sepadan adalah perbuatan jelek dan keinginan untuk berbuat baik. Orang yang telah melakukan suatu kejelekan maka ia akan mendapatkan balasannya secara sepadan. Bila ia lakukan satu kali, maka ia dapatkan balasan satu kali. Bila ia lakukan dua kali, maka ia dapatkan balasannya dua kali. Begitu seterusnya. Allah berfirman dalam Surat Al-An’am ayat 160 وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ Artinya “Dan barang siapa yang datang dengan membawa kejelekan maka ia tidak dibalas kecuali yang semisalnya dan mereka tidak akan diperlakukan secara zalim.” Sementara itu, orang yang memiliki keinginan untuk melakukan suatu kebaikan, kemudian ia tak melakukan kebaikan itu karena adanya alasan tertentu, maka ia mendapatkan balasan satu kebaikan. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً .... Artinya “Sesungguhnya Allah telah menetapkan berbagai perkara yang baik dan berbagai perkara yang jelek, kemudian menjelaskan hal tersebut. Maka barang siapa yang berkeinginan melakukan satu kebaikan kemudian ia tidak melakukannya, maka Allah mencatat kebaikan itu di sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna...” Muslim bin Al-Hajjaj An-Naisaburi, Shahȋh Muslim [Indonesia Maktabah Dahlan, tt.], jil. I, hal. 118. Kelima, amalan yang pelakunya dibalas sepuluh kali lipat adalah amalan kebaikan secara umum. Siapa pun yang melakukan sebuah kebaikan maka ia mendapatkan pahala kebaikan itu sepuluh kali lipat. Firman Allah dalam Surat Al-An’am ayat 160 مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا Artinya “Barang siapa yang datang dengan membawa satu kebaikan maka baginya sepuluh kali lipat kebaikan tersebut.” Bahkan dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa ketika seseorang membaca Al-Qur’an maka pahalanya bukan sepuluh kali lipat dari sekali baca, namun sepuluh kali lipat dari setiap huruf yang dibacanya. Keenam, amalan yang pelakunya mendapatkan balasan pahala tujuh ratus kali lipat adalah menginfakkan harta di jalan Allah. Berapa pun harta yang diinfakkan oleh seorang hamba, maka ia akan mendapatkan balasannya tujuh ratus kali lipat dari apa yang ia infakkan. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 261 مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ Artinya “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti satu biji yang menumbuhkan tujuh bulir, di mana dalam masing-masing bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Dzat yang Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” Pahala tujuh ratus kali lipat bagi orang yang berinfak itu adalah pahala minimal. Bila Allah berkenan maka Allah akan melipatgandakan pahala tersebut lebih banyak lagi bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Syekh Nawawi Banten dalam al-Munȋr li Ma’ȃlimit Tanzȋl menyebutkan bahwa pelipatgandaan pahala infak hingga lebih dari tujuh ratus kali lipat ini tergantung pada kadar keikhlasan dan kesusahan orang yang berinfak. Memahami apa yang disampaikan Syekh Nawawi di atas, bisa jadi dua orang yang berinfak dengan nominal yang sama akan mendapatkan pahala yang berbeda, karena—misalnya—kadar kesusahan kedua orang tersebut berbeda dalam mendapatkan harta. Sebagai contoh, seorang tukang becak dan seorang direktur perusahaan sama-sama berinfak seratus ribu rupiah. Bisa jadi si tukang becak mendapatkan pahala jauh lebih banyak dari sang direktur. Ini mengingat bagi seorang tukang becak mendapatkan uang seratus ribu perlu membutuhkan kerja keras dan waktu yang lama. Berbeda dengan direktur yang bisa dengan mudahnya mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat dan tanpa harus menguras begitu banyak tenaga. Ketujuh, amalan yang pahalanya hanya diketahui oleh Allah saja adalah ibadah puasa. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits qudsi di mana Allah berfirman إِنَّ الصَّوْمَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ Artinya “Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Karena puasa adalah ibadah yang tidak terlihat oleh orang lain dan hanya Allah yang tahu bagaimana kadar dan kualitas puasa seseorang, maka Allah bertindak sendiri untuk memberikan pahalanya. Dan ketika Allah bertindak sendiri dalam memberikan pahala bagi orang yang berpuasa, ini menunjukkan betapa besar keutamaan ibadah puasa. Dari uraian di atas, satu hal yang dapat kita pahami adalah betapa besar dan luas rahmat Allah bagi para hamba-Nya. Ketika seorang hamba melakukan sebuah kejelekan maka Allah tidak memberikan balasan kecuali balasan yang sepadan saja. Tak ada pelipatgandaan dalam hal dosa. Namun sebaliknya, ketika seseorang melakukan suatu kebaikan maka yang diberikan Allah adalah pelipatgandaan pahala yang hingga beratus kali dan bahkan hingga lipatan yang dikehendaki Allah Ta’ala. Wallahu a’lam. Yazid Muttaqin, santri alumni Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta, kini aktif dalam kepengurusan PCNU Kota Tegal. 2 Menyesali kesalahan. Meskipun pelaku dosa telah mengakui dan menyadari atas dosa-dosa yang telah dilakukannya, namun untuk bisa menyesali dan berhenti dari perbuatan tersebut sangatlah sulit. Sangat dibutuhkan kesabaran dan juga bimbingan orang yang lebih mengetahui masalah agama. 3. Memohon ampun kepada Allah. Contoh Perbuatan Baik – Perbuatan manusia terdiri dari dua, yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk. Perbuatan baik jika dilakukan akan mendapat pahala dan berbagai macam manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan perbuatan buruk akan memberikan dosa dan banyak efek negatif seperti permusuhan, perpecahan, hingga masalah. Perbuatan baik dapat dilihat dari perilaku dan kebiasaan seseorang sehari-hari di lingkungan masyarakat, rumah, maupun sekolah. Perbuatan baik erat kaitannya dengan sikap saling menolong, menyayangi, menghormati, jujur, amanah, serta rendah hati. Membiasakan perbuatan baik sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang bahagia, tentram, rukun, dan rasa saling menyayangi antara satu orang dengan orang lain. Selain itu, perbuatan baik juga membuat kita dipercaya dan disukai orang lain, sehingga kita bisa memiliki banyak teman dan hubungan dengan siapa saja. Nah, kali ini kita akan membahas berbagai contoh perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, di sekolah, di tempat kerja, serta di lingkungan masyarakat. Seperti apa contohnya? Silakan simak penjelasan berikut ini. 1. Menolong Orang yang Kesusahan atau Tertimpa Masalah Yang pertama, kita harus membiasakan diri menolong orang yang kesusahan atau mendapat banyak sekali masalah, entah itu teman, saudara, atau tetangga sekitar. Caranya adalah kita perlu melakukan tindakan yang sekiranya dapat meringankan beban yang mereka tanggung. Menolong orang lain akan memberi manfaat juga bagi diri kita, sebab orang lain akan ringan tangan menolong kita saat kita dalam masalah. Hal tersebut merupakan bentuk balas budi dari orang lain jika kita suka menolong tanpa pamrih. 2. Berbicara Menggunakan Bahasa yang Halus dan Sopan Saat berbicara dengan siapapun, usahakan kita memakai bahasa yang sopan dan halus. Hindari menggunakan bahasa yang kasar dan suara yang keras, sebab hal tersebut dapat menyinggung atau menyakiti hati orang lain. 3. Taat dan Patuh terhadap Orang Tua Taat dan patuh perintah orang tua juga merupakan perbuatan baik yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap seperti ini juga termasuk kewajiban seorang anak dalam memuliakan dan menghormati kedua orang tua selagi masih ada. 4. Berkata Jujur kepada Siapa Saja Bila berbicara, hendaknya kita jujur dengan menyampaikan sesuatu sesuai fakta dan kenyataan. Kita harus menghindari perkataan yang berisi kebohongan, sebab berbohong dapat merugikan diri sendiri juga menimbulkan dosa. 5. Suka Menjaga Kebersihan Lingkungan Berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah suka menjaga kebersihan lingkungan. Kita bisa memulai dari hal yang sangat sederhana, yakni membuang sampah di tempat sampah, mengambil sampah di lingkungan sekitar kemudian membuangnya di tempat sampah, membersihkan rumah, membersihkan halaman, menjaga alam sekitar, dan sebagainya. 6. Memberi Makan Hewan yang Kelaparan Jika kita bertemu hewan yang kelaparan di mana pun itu, kita hendaknya berbuat baik dengan memberi makan hewan kelaparan. Sikap ini melatih kita untuk menjadi orang yang peduli terhadap sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan. Selain itu, membiasakan diri memberi makan kepada hewan yang kelaparan juga akan memberikan kita pahala. 7. Menyapa atau Mengucapkan Salam saat Bertemu Orang Lain di Jalan Berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari berikutnya adalah menyapa atau mengucapkan salam ketika bertemu orang lain di jalan, entah itu teman, saudara, atau tetangga. Menyapa orang lain saat bertemu akan menciptakan rasa saling menghormati dan mempererat hubungan kita dengan orang lain. 8. Membantu Orang Tua atau Anak-Anak Menyeberang Jalan Selanjutnya, bila kita melihat ada orang tua kakek/nenek dan anak-anak yang kesulitan menyeberang jalan, maka kita hendaknya membantu mereka menyeberang. Perilaku ini memberi manfaat besar bagi orang lain, yakni memberi rasa aman dan keselamatan bagi mereka. 9. Memberi Maaf kepada Orang yang Berbuat Salah Meskipun orang lain menyakiti hati atau berbuat salah kepada kita, hendaknya kita memaafkan kesalahan yang mereka buat. Jika kita mau memaafkan orang lain, maka kita akan mendapat pahala serta lebih disukai orang lain. 10. Berteman dengan Siapa Saja Tanpa Membeda-bedakan Ketika mencari teman, kita hendaknya tidak membeda-bedakan mereka berdasarkan agama, ras, suku, budaya, bahasa, ataupun golongan. Kita bisa berteman dengan siapa saja asal mereka tidak jahat dan tulus dalam menjalin pertemanan dengan kita. 11. Menjenguk Orang Sakit Bila ada teman, saudara, atau tetangga yang sakit, hendaknya kita menjenguk mereka. Adab dalam menjenguk orang sakit adalah membawakan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, menghibur orang sakit, memberi semangat, serta mendoakan mereka. 12. Membantu Orang Lain yang Kesulitan Mengangkat Barang Jika kita melihat orang yang kesulitan mengangkat barang, maka kita harus menolongnya dengan membantu mengangkat sebagian barang yang mereka bawa. Walaupun terkesan sederhana, namun hal ini merupakan perbuatan baik yang sangat disukai orang lain. Contoh Perbuatan Baik di Sekolah 1. Patuh terhadap Perintah Guru Contoh sikap baik di sekolah yang pertama adalah mematuhi perintah yang diberikan oleh guru. Guru merupakan sosok orang tua kita di rumah, jadi guru harus dipatuhi seperti kita patuh terhadap orang tua di rumah. Ketika guru menyuruh kita mengambilkan buku, maka kita harus segera melaksanakannya, begitu juga dengan perintah-perintah yang lain. 2. Membelikan Jajan bila Teman Lupa Bawa Uang Jika ada teman yang lupa membawa uang saku ke sekolah, maka kita harus membelikan jajan makanan/minuman, sehingga mereka tidak lapar dan haus selama di sekolah. Perbuatan baik ini akan selalu diingat oleh teman, mereka pun akan dengan senang hati membelikan kita jajan saat kita lupa membawa uang sebagai bentuk balas budi. 3. Menaati Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Perbuatan baik di sekolah selanjutnya adalah menaati setiap peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah. Peraturan tersebut bisa berupa memakai seragam rapi, memakai sepatu hitam, masuk sekolah sebelum bel berbunyi, dan masih banyak lagi. 4. Berdiri dan Memberi Hormat jika Guru Lewat Ketika ada guru yang lewat di depan kita, maka hendaknya kita berdiri dan memberi hormat kepada guru. Sikap baik seperti ini merupakan bentuk penghormatan terhadap orang yang telah berjasa memberi ilmu kepada kita. 5. Mengajari Teman yang Kesulitan Memahami Pelajaran Selanjutnya bila ada teman yang kesulitan memahami materi pelajaran, maka kita harus mau mengajari mereka apa yang kita bisa. Misal jika teman kesulitan memahami rumus matematika, maka kita perlu mengajari bagaimana cara mengerjakan rumus tersebut dengan baik dan benar. 6. Memperhatikan dengan Baik saat Guru Mengajar Ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran, kita hendaknya fokus dan memperhatikan guru. Sikap ini harus selalu kita lakukan di lingkungan sekolah, agar kita mudah menyerap berbagai macam ilmu yang telah disampaikan guru. 7. Tidak Memotong Pembicaraan Guru Bila ada guru yang sedang berbicara, kita harus mendengarkannya dengan baik dan tidak memotong pembicaraan guru. Tidak sopan memotong pembicaraan, terlebih kepada orang yang lebih tua, terhormat, atau berilmu. 8. Membuang Sampah pada Tempatnya Di lingkungan sekolah, kita harus selalu menjaga kebersihan dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Kemudian jika kita melihat sampah yang terjatuh, maka hendaknya kita mengambil dan membuangnya ke tempat sampah. 9. Tidak Menghina dan Mencela Teman yang Kekurangan Fisik Bila ada teman yang cacat fisik atau kekurangan fisik, kita harus tetap menghargai dan menghormati mereka. Jangan sampai kita menghina dan mencela kekurangan fisik mereka. Kita harus tetap berteman dengan tulus tanpa memandang fisik maupun kekurangan orang lain. 10. Menjenguk Teman Sekolah yang Sakit Perbuatan baik selanjutnya adalah menjenguk teman yang sakit dengan membawakan sesuatu yang bermanfaat atau dibutuhkan olehnya. Menjenguk teman sakit biasanya dilakukan oleh seluruh teman kelas, sehingga teman yang sakit akan merasa bahagia dan tumbuh semangatnya untuk cepat sembuh. 11. Membantu Guru yang Kesusahan Mengangkat Barang Selanjutnya, jika kita melihat guru kesulitan mengangkat suatu barang, maka kita harus membantu mengangkat sebagian barang tersebut. Membiasakan berbuat baik walaupun sederhana seperti ini tentu menjadikan kita lebih peduli dengan keadaan orang sekitar. 12. Menghibur Teman yang Bersedih Jika ada teman yang sedang bersedih karena suatu hal, maka kita harus menghibur mereka dan berusaha meringankan beban yang mereka hadapi. Setidaknya sebagai teman, kita harus bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, termasuk kebahagiaan dan kesedihan. 13. Berbicara dengan Sopan dan Halus terhadap Warga Sekolah Dengan teman, guru, staf, ataupun pegawai di sekolah, hendaknya kita memakai bahasa yang sopan dan halus. Artinya, kita jangan sampai memakai bahasa yang kasar, kotor, atau berbicara dengan suara keras. 14. Menolong Teman yang Terjatuh Bila melihat teman yang tersandung dan jatuh, maka kita harus segera menolong teman tersebut untuk bangun. Sangat sampai kita menjadikan hal tersebut sebagai bahan candaan dan menertawakan teman yang terjatuh. 15. Meminjamkan Barang jika Teman Ingin Meminjamnya Kemudian, jika teman ingin meminjam barang milik kita pensil, pena, buku, dll, maka kita perlu meminjamkannya untuk mereka. Hal ini merupakan perbuatan baik di sekolah yang penting dilakukan untuk menciptakan pertemanan yang erat. 16. Mengumpulkan Dana untuk Membantu Teman yang Terkena Musibah Biasanya sekolah-sekolah mengadakan amal bakti atau pengumpulan dana untuk membantu warga sekolah yang terkena musibah. Oleh sebab itu, kita harus ikhlas menyisihkan sedikit uang untuk meringankan beban yang sedang diderita teman. 17. Mengembalikan Uang Milik Teman yang Terjatuh Perbuatan baik juga bisa ditunjukkan dengan sikap kita mengambilkan sesuatu yang merupakan hak orang lain. Misalnya ketika melihat uang milik teman terjatuh, maka kita harus segera mengembalikannya. Jangan sampai kita mencuri uang tersebut, meskipun jumlahnya kecil. 18. Ikut Mengerjakan Tugas Kelompok Bila ada tugas kelompok, maka kita harus ikut serta mengerjakan tugas tersebut bersama teman. Jangan sampai kita hanya berpangku tangan dan menyuruh teman yang mengerjakan. Ikut mengerjakan tugas kelompok akan membuat kita tahu susahnya menyelesaikan tugas-tugas tersebut. 19. Tidak Menyontek saat Ujian Perbuatan baik di lingkungan sekolah selanjutnya adalah tidak menyontek ketika ulangan atau ujian. Oleh sebab itu, kita harus belajar dengan giat dan mempersiapkan diri di rumah sebelum menghadapi ujian esok hari. 20. Menjaga Rahasia Teman Ketika teman bercerita tentang rahasia mereka, maka kita harus menjaga rahasia tersebut. Jangan sampai kita membocorkan rahasia milik teman ke orang lain, sebab hal tersebut akan menghilangkan kepercayaan teman terhadap diri kita. 21. Mengumpulkan Tugas dan PR Tepat Waktu Contoh perbuatan baik di sekolah juga ditunjukkan dengan kebiasaan kita mengumpulkan tugas dan PR tepat waktu. Oleh sebab itu, tugas harus dikerjakan jauh-jauh hari sebelum waktu pengumpulan dan PR hendaknya dikerjakan di rumah, bukan di sekolah. 22. Mengembalikan Barang Teman jika Meminjam Selanjutnya, jika kita meminjam barang milik teman, entah itu pensil, buku, atau penghapus, maka kita harus segera mengembalikannya jika sudah selesai. Jangan sampai kita merusak, menghilangkan, atau pura-pura lupa dengan barang yang dipinjam dari teman. 23. Diam dan Tidak Berisik di Kelas Kita juga harus berusaha diam dan tidak berisik saat berada di kelas. Hal ini bertujuan agar kegiatan belajar-mengajar di kelas dapat berlangsung dengan baik, guru merasa dihormati, serta tidak mengganggu kelas sebelah. 24. Mengikuti Kegiatan Bersih-Bersih Lingkungan Sekolah Bila sekolah mengadakan kegiatan rutin membersihkan lingkungan, maka kita harus ikut serta dalam hal tersebut. Hal ini termasuk dalam perbuatan baik yang manfaatnya banyak, mulai dari mempererat hubungan sosial, menciptakan lingkungan bersih, serta melatih diri untuk menyukai kebersihan. 25. Memaafkan Teman Bila Punya Salah Berbuat baik di lingkungan sekolah bisa dilakukan juga dengan membiasakan diri memberi maaf kepada teman yang pernah berbuat salah kepada kita. Memaafkan adalah pilihan terbaik, daripada kita dendam atas hal buruk yang orang lain lakukan pada kita. 26. Berteman dengan Siapa Saja Tanpa Membeda-bedakan Berteman tidak boleh membeda-bedakan agama, ras, suku, budaya, golongan, ciri fisik, dan perbedaan lainnya. Kita harus menjalin pertemanan yang tulus dengan apa saja yang ada di sekolah. Yang terpenting adalah orang tersebut baik, tidak jahat, serta tulus juga dalam berteman. 27. Melerai Pertengkaran yang Terjadi di Sekolah Ketika melihat perselisihan atau pertengkaran di lingkungan sekolah, hendaknya kita memisahkan mereka. Namun jika dirasa tidak mampu, maka kita bisa melaporkan hal tersebut kepada guru pengajar atau guru BK. 28. Mengetuk Pintu dan Mengucapkan Salam Sebelum Masuk Ruangan Guru Sebelum masuk ke kantor guru, kita harus terlebih dahulu mengucapkan salam dan mengetuk pintu. Jika guru memberi izin untuk masuk, maka kita baru boleh masuk dengan sikap yang sopan, penuh hormat, serta tidak berisik di ruang guru. 29. Mengucapkan Terima Kasih bila Teman Menolong Ketika ada teman yang menolong kita saat kita sedang kesusahan, maka kita tidak boleh lupa mengucapkan terima kasih kepadanya. Begitu juga dengan bantuan-bantuan sederhana yang teman berikan, kita harus membiasakan diri mengucapkan terima kasih. 30. Datang Pagi saat Ada Jadwal Piket Kelas Perbuatan baik di sekolah juga ditunjukkan dengan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab kita. Salah satunya adalah mengerjakan tugas piket saat jadwalnya telah tiba, untuk itu kita harus berangkat lebih pagi dari biasanya untuk menyelesaikan piket lebih awal sebelum siswa lain masuk kelas. Contoh Perbuatan Baik di Masyarakat 1. Menghadiri Undangan Tetangga Jika kita diberi undangan tetangga untuk acara hajatan, nikah, syukuran, atau yang lainnya, maka kita harus meluangkan waktu untuk hadir ke acara tersebut. Menghadiri undangan juga termasuk perbuatan baik yang dapat meningkatkan kedekatan kita dengan tetangga. 2. Menjenguk Tetangga yang Sakit Bila ada tetangga yang sakit, hendaknya kita menjenguk mereka. Jangan lupa juga untuk membawa sesuatu seperti makanan atau uang untuk diberikan ke orang sakit, sebab hal tersebut merupakan salah satu adab menjenguk orang sakit. 3. Menyapa Tetangga saat Bertemu di Jalan Selanjutnya, jika bertemu tetangga di jalan, hendaknya kita menyapa dengan sopan. Membiasakan diri menyapa tetangga dapat menciptakan kedekatan hubungan dalam masyarakat serta memperkuat kerukunan. 4. Berbagi Makanan dengan Tetangga Selanjutnya, kita perlu berbagi makanan dengan tetangga jika ada makanan lebih yang layak untuk dikonsumsi. Bisa juga ketika ada acara di rumah, maka kita tidak boleh lupa untuk memberi ke tetangga sekitar. 5. Tidak Mengganggu Ibadah Tetangga yang Beda Agama Bila ada tetangga sekitar kita yang berbeda agama, maka kita harus tetap menghormati dan menghargai mereka. Salah satu caranya adalah dengan tidak mengganggu ketika tetangga beda agama sedang menjalankan ibadah. 6. Mengucapkan Salam dan Mengetuk Pintu jika Berkunjung ke Rumah Tetangga Berikutnya, saat kita berkunjung ke rumah tetangga, maka kita harus mengucapkan salam terlebih dahulu. Jika tetangga sudah memberi izin untuk masuk, maka kita baru boleh memasuki rumah tetangga dengan tetap menjaga adab kesopanan. 7. Mengikuti Kegiatan Gotong-Royong di Desa Berbuat baik di lingkungan masyarakat juga bisa dilakukan dengan ikut serta kegiatan gotong-royong seperti membersihkan desa, membangun tempat ibadah, membersihkan sungai, dan sebagainya. Kegiatan gotong royong juga akan menciptakan kerukunan dan kedekatan sosial di masyarakat. 8. Menghargai Pendapat Orang Lain dalam Rapat/Musyawarah Ketika kita mengikuti rapat/musyawarah desa, maka kita harus menghargai pendapat yang dikeluarkan orang lain. Tidak boleh kita merasa pendapat pribadi paling benar atau memaksakan pendapat sendiri kepada orang lain. 9. Tidak Memutar Musik Keras karena Mengganggu Tetangga Dalam menjalani kehidupan bertetangga, kita juga harus mengerti hal sederhana seperti tidak memutar musik terlalu keras dengan tujuan supaya tetangga tidak merasa terganggu. Walaupun sepele, namun hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga kerukunan dengan tetangga. 10. Berbelasungkawa dan Melayat bila Ada Tetangga yang Meninggal Jika ada tetangga sekitar yang meninggal dunia, maka kita harus ikut merasakan kesedihan dan berbelasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, kita juga perlu meluangkan waktu untuk melayat sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. 11. Mendermakan Uang kepada Orang yang Kurang Mampu Contoh perbuatan baik di lingkungan masyarakat selanjutnya adalah mendermakan uang kepada orang-orang yang kurang mampu. Terlebih lagi kepada saudara, tetangga, dan orang yang ada di sekitar kita. 12. Bersikap Sopan Santun terhadap Siapa Saja Di lingkungan masyarakat, kita harus membiasakan diri bersikap sopan santun terhadap siapa saja. Contohnya adalah dengan berkata yang sopan, mendahulukan orang yang lebih tua, tidak memotong pembicaraan, dan sebagainya. 13. Ikut Donasi untuk Korban Bencana Alam Ketika ada galangan dana untuk korban bencana alam, kita sepatutnya ikut memberi donasi dengan ikhlas sesuai dengan kemampuan kita. Setidaknya dana yang dikumpulkan masyarakat banyak dapat meringankan beban orang lain yang terkena musibah. 14. Meminjamkan Kendaraan bila Tetangga Sangat Membutuhkannya Misalnya ketika ada tetangga yang sakit, maka kita harus meminjamkan kendaraan kepada tetangga supaya bisa dibawa ke rumah sakit. Hal seperti ini sangat penting untuk kita lakukan, sebab keselamatan nyawa tidak boleh kita anggap remeh. 15. Menyingkirkan Paku di Jalan Contoh berbuat baik di lingkungan masyarakat juga bisa dilakukan dengan hal yang sangat sederhana, yakni menyingkirkan batu, paku, atau benda lain di jalan yang dapat mencelakakan orang. Contoh Perbuatan Baik di Tempat Kerja 1. Menyelesaikan Tugas dan Tanggung Jawab Kerja Di tempat kerja, kita harus menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab tentang pekerjaan yang kita jalani. Setiap tugas harus dikerjakan dengan baik dan benar, serta tidak lupa dengan berbagai macam tanggung jawab saat di tempat kerja. 2. Bergaul Bersama Teman Kerja dengan Baik Selanjutnya, kita perlu menjalin pergaulan bersama teman kerja dengan baik. Caranya adalah dengan tidak membeda-bedakan teman kerja, saling menghormati, saling memahami, dan tolong-menolong. 3. Tidak Menyia-nyiakan Waktu saat Bekerja Kita juga perlu memakai waktu dengan baik selama jam kerja berlangsung. Kita tidak boleh membuang-buang waktu untuk melakukan hal yang tidak penting. Tujuannya agar hasil dan kualitas kerja kita bisa maksimal. 4. Mematuhi Atasan Berikutnya, kita juga perlu patuh terhadap perintah dan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan. Kita perlu berusaha tidak membantah dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar. 5. Jujur dalam Bekerja Sikap jujur juga sangat penting diterapkan di lingkungan kerja. Kita harus jujur dalam berbagai hal terhadap siapa saja yang ada di lingkungan kerja mulai dari teman kerja hingga atasan. 6. Mengajari Teman Kerja yang Baru Masuk Bila ada teman kerja yang baru masuk, maka kita perlu mengajari mereka tentang pekerjaan dan cara-caranya. Tak lupa juga kita harus menjalin interaksi atau pergaulan dengan teman kerja baru, supaya mereka betah dan merasa dihormati. Penu tup Sekian pembahasan kali ini tentang contoh perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, sekolah, masyarakat, dan tempat kerja. Kesimpulannya, perbuatan baik harus selalu kita lakukan di mana saja karena berbuat baik akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. HaiKanita, kakak bantu jawab ya:) Jawaban: Ikhlas. Pembahasan: Niat yang ikhlas merupakan salah satu awal dari perbuatan yang baik. Contohnya seseorang yang berniat bersedekah akan membuat seseorang terdorong untuk bersedekah. Sehingga niat sangat penting dalam mengerjakan sesuatu. Amalan kebaikan yang dilakukan juga harus diiringi oleh niat
Home/Pendidikan/Niat Yang Menjadi Awal Perbuatan Baik Desember 26, 2022 Pendidikan 108 ViewsSelamat datang di Katalistiwa, blog untuk berdiskusi seputar pembahasan soal pelajaran dari Perguruan Tinggi, SLTA, SMP dan SD. Kali ini Katalistiwa akan membahas sebuah Soal yang banyak ditanyakan di Ujian Sekolah, Pertanyaannya adalah Niat Yang Menjadi Awal Perbuatan BaikNiat Yang Menjadi Awal Perbuatan BaikJawabNiat memberi adalah salah satu awal dari perbuatan baik. Misalnya seseorang yang memiliki niat untuk bersedekah akan membuat seseorang termotivasi untuk bersedekah. Maka niat itu sangat penting untuk melakukan sesuatu. Perbuatan baik yang dilakukan juga harus dibarengi dengan niat yang baik dan tulus untuk detail soal tentang niat yang menjadi perbuatan baikTindakan niat tulus untuk melakukan sesuatu menjadi landasan yang kokoh yang di atasnya perbuatan atau perbuatan diridhai Allah. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa perbuatan seseorang tergantung pada niatnya saudara jika niat melakukan sesuatu itu ikhlas karena allah maa amalan yang dilakukan akan lebih mudah diridhoi Allah dalam niat juga merupakan bentuk kejujuran dilakukan dalam suatu praktik. Karena orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas biasanya melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipikirkan dalam sangat penting bagi umat Islam untuk mengubah niatnya sesaat sebelum melakukan Pembahasan yang sudah kami rangkum oleh Tim dari berbagai sumber belajar. Semoga pembahasan ini bermanfaat, jangan lupa jika mempunyai jawaban lain kalian bisa menghubungi admin. Terimakasih
Eps15 Senja Jatuh di Pajajaran Karya Aan Merdeka Bersama Nyi Santimi dia terperosok ke jurang cinta yang hanya mementingkan nafsu lahiriyah belaka. Ketika gejolak birahi meninggi dan