Sedangkandalam bahasa arab, verba dari segi kala di klasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu fi’il mad {i> ( kata kerja masa lampau) , fi’il mud {ar> i’ ( kata kerja masa kini ) dan fi’il amr ( kata perintah ). 1. Fi’il Mad {i> f Fi’il mad {i> merupakan verba dalam bahasa arab yang menunjukkan kejadian masa lampau dari waktu
Salah satu huruf yang sering digunakan dalam bahasa Arab adalah huruf fa. Huruf ini memiliki bentuk yang unik dan memiliki pengucapan yang berbeda-beda tergantung pada posisinya dalam sebuah kata. Pada artikel ini, kita akan membahas segalanya tentang huruf fa dalam bahasa Arab. Apa itu Huruf Fa? Huruf fa merupakan salah satu huruf dalam abjad bahasa Arab. Huruf ini memiliki bentuk yang unik, mirip dengan huruf “F” dalam alfabet Latin. Huruf ini memiliki dua bentuk, yaitu bentuk isolasi dan bentuk terikat. Bentuk isolasi digunakan ketika huruf tersebut berdiri sendiri, sedangkan bentuk terikat digunakan ketika huruf tersebut digabungkan dengan huruf lain untuk membentuk sebuah kata. Cara Membaca Huruf Fa Ada beberapa cara dalam membaca huruf fa dalam bahasa Arab. Cara membaca huruf fa tergantung pada posisinya dalam sebuah kata. Berikut ini adalah beberapa cara membaca huruf fa 1. Jika huruf fa berada di awal kata, maka huruf tersebut dilafalkan dengan suara “fa” yang keras. 2. Jika huruf fa berada di tengah kata, maka huruf tersebut dilafalkan dengan suara “fa” yang lembut. 3. Jika huruf fa berada di akhir kata, maka huruf tersebut dilafalkan dengan suara “ah”. Bentuk Isolasi Huruf Fa Bentuk isolasi huruf fa ditulis dengan bentuk yang mirip dengan huruf “F” dalam alfabet Latin. Huruf fa isolasi memiliki tiga titik di atasnya. Berikut adalah contoh penulisan huruf fa isolasi Source Bentuk Terikat Huruf Fa Bentuk terikat huruf fa ditulis dengan bentuk yang mirip dengan huruf “F” dalam alfabet Latin. Namun, pada bentuk terikat, huruf fa memiliki dua titik di atasnya. Berikut adalah contoh penulisan huruf fa terikat Source Kata-kata yang Mengandung Huruf Fa Banyak kata dalam bahasa Arab yang mengandung huruf fa. Berikut ini adalah beberapa kata yang mengandung huruf fa 1. فَرَحَ faraha artinya senang 2. فَرِيْد fareed artinya unik 3. فَتَاة fatat artinya gadis 4. فَرْض faridh artinya kewajiban Kesimpulan Huruf fa merupakan salah satu huruf dalam abjad bahasa Arab. Huruf ini memiliki bentuk yang unik dan memiliki pengucapan yang berbeda-beda tergantung pada posisinya dalam sebuah kata. Ada dua bentuk huruf fa, yaitu bentuk isolasi dan bentuk terikat. Banyak kata dalam bahasa Arab yang mengandung huruf fa. Dengan memahami pengucapan dan bentuk huruf fa, kamu dapat lebih mudah mempelajari bahasa Arab dan memperluas kosa kata kamu. Navigasi pos Belajar membaca bahasa Indonesia bisa jadi terlihat sulit pada awalnya. Namun, sebenarnya bahasa Indonesia memiliki aturan yang cukup sederhana. Salah… Apakah kamu ingin mendapatkan ranking 1 di Google tanpa harus belajar? Tentu saja, semua orang ingin mendapatkan ranking 1 di…
Fa aufūl-kaila wal-mīzāna I. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasinya ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalamEYD, di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
6. Huruf rabith bagi jawab syaratDalam gramatika Nahwu setiap terdapat adad syarat mesti membutuhkan jawab, maka fa di sini merupakan jawab dari adat syarat,adat syarat ada dua versi, ada yang beramal menjazamkan dan ada yang tidak beramal,maka kalam yang setelah fa jika adat syaratnya amel jazam ia berati majzum, namun jika adad syaratnya bukan amel jazam maka kalam tersebut tidak ada mahal bagi i’rabDalam hal ini fa tersebut terdapat pada beberapa tempat Jumlah ismiyahContoh مَنْ يَزْرَعْ فَالحَصَادُ يَنْتَظِرُهُJumlah fi’liyah fi’il jamidContoh اِنْ تُهْمِبْ فَلَسْتَ فَائِزًاJumlah fi’liyah beriringan dengan huruf قدContoh اِنْ تَدْرَسْ فَقَدْ تَفُزْJumlah fi’liyah beriringan dengan huruf ماContoh اِنْ تَجْهَدَ فَمَا اَنْتَ نَادِمٌJumlah fi’liyah disertai huruf لنContoh اِنْ تَكْذَبْ فَلَنْ تَعْرِفُ الرَّاحَةَJumlah fi’liyah disertai huruf سContoh اِنْ تَتَعَلَّمْ فَسَوْفَ تَضَمَّنُ مُسْتَقْبِلُكَJumlah yang diawali dengan ربّContoh اِذَا جَاوَرْتَنِي فَرُبَّمَا اُكْرِمَكَJumlah yang diawali dengan كأنماContoh مِنۡ أَجۡلِ ذَ ٰلِكَ كَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِیۤ إِسۡرَ ٰۤءِیلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَیۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادࣲ فِی ٱلۡأَرۡضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِیعࣰا وَمَنۡ أَحۡیَاهَا فَكَأَنَّمَاۤ أَحۡیَا ٱلنَّاسَ جَمِیعࣰاۚ وَلَقَدۡ جَاۤءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَیِّنَـٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِیرࣰا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَ ٰلِكَ فِی ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ[Surat Al-Ma’idah 32]Jumlah yang diawali dengan adat syaratContoh مَنْ يُعَامِلْكَ فَاِنْ كَانَ صَادِقًا فَعَامِلْهُ7. Huruf sababiFa sababi ini adalah amil nasib untuk fiil mudhorik setelahnyaFa ini digunakan sebagai huruf sababi penyebab diketika kalam setelah fa adalah sebab terjadinya hal yang dijelaskan sebelum huruf fa,dan perkara ini terjadi ketika sebelum kata fa terdapat Amr perintah Contoh اجْتهِدْ فَتَنْجَحْ آخِرَ السَّنَةِNahyi larangan Contoh لَا تَكْسَلْ فَتَرْسُبَ فِى الاِمْتِحَانِIstifham pertanyaan Contoh هَلۡ یَنظُرُونَ إِلَّا تَأۡوِیلَهُۥۚ یَوۡمَ یَأۡتِی تَأۡوِیلُهُۥ یَقُولُ ٱلَّذِینَ نَسُوهُ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَاۤءَتۡ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلۡحَقِّ فَهَل لَّنَا مِن شُفَعَاۤءَ فَیَشۡفَعُوا۟ لَنَاۤ أَوۡ نُرَدُّ فَنَعۡمَلَ غَیۡرَ ٱلَّذِی كُنَّا نَعۡمَلُۚ قَدۡ خَسِرُوۤا۟ أَنفُسَهُمۡ وَضَلَّ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَفۡتَرُونَ[Surat Al-A’raf 53]Tamanni pengandaian Contoh وَلَىِٕنۡ أَصَـٰبَكُمۡ فَضۡلࣱ مِّنَ ٱللَّهِ لَیَقُولَنَّ كَأَن لَّمۡ تَكُنۢ بَیۡنَكُمۡ وَبَیۡنَهُۥ مَوَدَّةࣱ یَـٰلَیۡتَنِی كُنتُ مَعَهُمۡ فَأَفُوزَ فَوۡزًا عَظِیمࣰا[Surat An-Nisa’ 73]Aradh permintaan dengan lembut Contoh اَلَا تَدْنُو فَتَسْمَعُ مَا اَقُوْلTahdhid permintaan dengan keras Contoh هَلَا سَاعَدَتِ الفُقَرَاء فَتَكْسَبُ اَجْرَكَ عِنْدَ اللَّهِTarajji pengharapan Contoh وَمَا یُدۡرِیكَ لَعَلَّهُۥ یَزَّكَّىٰۤ أَوۡ یَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكۡرَىٰۤ[Surat Abasa 3 – 4]Nafi penafian Contoh وَٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ لَهُمۡ نَارُ جَهَنَّمَ لَا یُقۡضَىٰ عَلَیۡهِمۡ فَیَمُوتُوا۟ وَلَا یُخَفَّفُ عَنۡهُم مِّنۡ عَذَابِهَاۚ كَذَ ٰلِكَ نَجۡزِی كُلَّ كَفُورࣲ[Surat Fathir 36]DoaContoh رَبِّ هَبْلِي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَة فَاَفُوْزُ فَوْزًا عَظِيْمًا8. Huruf ta’lilHampir sama dengan fa sababi, karena fa disini juga dengan makna karena, namun perbedaanya disini tidak mesti kata setelah fa berntuk fiil mudhorikContoh سَاعِدِ المُحْتَاجَ فَهُوَ اَخُوْكَ فِي الاِنْسَانِيَّةBaca Artikel kami sebelumnya Pembahasan Munada9. Huruf zaidah untuk tazyin lafazFa tazyin hanya digunakan sebagai memperelok kalam Bahasa Arab, tidak beramal dan tidak mengandung faidah yang lain, biasanya ia terhubung dengan kata قطContoh فَقَطْ10. Fi’il amarFa fiil amar adalah fa berharkat kasrah dengan makna tunaikan dan bayar. Karena fa ini adalah bentuk amr dari fiil madhi وفى يفىContoh فِ بَدَنِكَ يَا خَلِدُ
Katamudhmar dan dhamir yaitu dua isim yang sama maksudnya, yaitu mengenai lafazh yang dipergunakan untuk mutakallim (pembicara), seakan-akan lafazh أَنَا (saya), atau untuk mukhatab (orang yang iajak bicara atau orang kedua) seolah-olah lafazh أَنْتَ (kamu), atau untuk yang ghaib (orang ketiga), seperti lafazh هُوَ (dia). Dhamir juga sering disebut sebagai kata yang
Daftar isiApa itu Harf حَرْفٌ ?Jenis-jenis HarfHarf JarHarf AthafHarf NawashibHarf JawazimApa itu Harf حَرْفٌ ?Harf حَرْفٌ adalah kata-kata yang tersusun atas satu atau beberapa huruf yang tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya harf berhubungan dengan dhomir yang tidak akan memiliki makna kecuali jika terhubung dengan isim kata keterangan seperti mudzakkar dan muannats atau fi’il kata kerja.Istilah Bahasa Indonesia untuk jenis kata ini adalah kata hubung’ seperti dan’ وَ, di’ فِيْ , atau jika’ إِنْ . Selain digunakan sebagai penghubung antar kata, kata ini juga dapat dipakai sebagai kata empat jenis harf yang akan dijelaskan dalam artikel ini Harf jar, athaf, nawashib, dan harf ini dibedakan menurut tipe kata yang disandingkan yang hanya bersanding dengan fi’il madhi, mudhari dan amar atau isim saja, dan ada pula yang bisa bersanding dengan keduanya. Berikut JarHarf jar جر adalah huruf atau kata sambung yang hanya dapat bersambung dengan harf ini digunakan untuk menunjukkan arah, posisi, perbandingan, dan keterangan waktu suatu beberapa contoh harf jar dan contohnya من min’= dari أنا من الجزائر Anaa min aljazayr Saya berasal dari Aljazair. علياء تأتي من غرفتها Aliya ta’ti min gharafatiha Aliya datang dari kamarnya. تتدفق المياه من الصنبور Tatadafaq al-mii’ah min al-shanbuur Air mengalir dari keran. عن ’an’ = dari, tentang تحدث عن خطتك المستقبلية Tahadats an khathatika al-mustaqbliyati Bicara tentang masa depanmu تتحدث عن دين إبراهيم Tatahaddats an diini ibraahim Dia pr berbicara tentang agama Ibrahim. من فضلك لا تتحدث عن ذلك. Min fadhlik, laa tatahaddats an dzaalik Saya mohon, jangan bicarakan tentang hal itu. إلى ilaa’ = ke أنا ذاهب إلى المحطة Anaa dzaahibun ilal mahatthati Saya pergi ke stasiun. هو ذاهب إلى السوق Huwa dzaahibun ilal sawq Dia lk akan pergi ke pasar. تركت عائلتها إلى أمريكا Tarakta aaliyatuhaa ilaa Amrikaa Dia pr meninggalkan keluarganya ke Amerika. على ’alaa’ = di atas أضع القبعة على رأسي Adh’a alqabi’at ala ra’si Aku memakai topi di kepala. هل وضعت الطعام على الطاولة؟ Hal wadha’at at-tha’aam alat-thaawlah? Apakah kamu sudah meletakkan makanan di atas meja? تضع الصندوق على الخزانة Tadh’at alshunduuq alal khazaanat Dia pr meletakkan kotak di atas cabinet. في fii’= di dalam الأخ يضع الحليب في الثلاجة Al akh yadha’ul-haliba fits-tsallaajah. Saudara lelakiku meletakkan susu di dalam kulkas. الله دائما في قلبي Allah dayyimaan fii qalbii Allah SWT selalu di hatiku. لا يوجد شيء في ذهني Laa yujad syai’un fii dzihinii Tidak ada apa apa di dalam pikiranku. ب bi’= dengan, karena بإذن الله ، شفوا Biidznillah, syafwaa Dengan izin Allah, sembuh. بسبب حب الأم ، أنا ناجح Bisabab hubbul’ummi, anaa najih Karena cinta ibuku, aku sukses أشرب ببطء Asyrabu bibuth’in Aku minum dengan pelan ل La’ = untuk خير الناس أنفعهم للناس Khayrunnaas anfa’uhum linnaas Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. بطلا للبلاد Bathalan lilbilaad Pahlawan bagi negara. الكهرباء لآلاف الأنوار Alkahrabaa’ lilalafil’anwaar Listrik untuk seribu cahaya. ك Ka’ = seperti أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ Ulaa ika kal an’aami bal hum adhollu Mereka itu seperti binatang ternak namun lebih hina. و ليس الذاكر كا أل أنسى Wa laysadz-dzakara kal unsaa Dan tidaklah lelaki itu seperti perempuan. حتى Hatta’= hingga علياء معي حتى أحصل على مدرستي Aliya ma’ii hatta ahshil alaa madrasari Aliya bersamaku hingga aku sampai di sekolahku. أنتظره حتى الظهر Antazhiruhu hattazh-zhuhr Aku menantinya lkhingga AthafHarf athaf adalah huruf yang dapat disambungkan dengan isim atau fi’il. Biasanya harf ini bersifat menghubungkan dua benda atau dua kalimat majemuk yang disambungkannya dapat memiliki hubungan setara, urutan, perbandingan, atau Harf athaf dapat dilihat dalam tabel berikut و wa’= dan هذه هي حقيبتي وحذائي hadhih hi haqibatay wahadzayiy Ini adalah tasku dan sepatuku. نحن ذاهبون إلى الكرنفال ونحن سعداء nahn dhahbwn iilaa alkrnfal wanahn sueada’ Kami pergi ke carnival dan kami senang. ف fa’= maka إذا كانت علية هي ابن عم ميرزا ، فإن والدة علياء وأب ميرزا هما أخوان iidha kanat aliat hiya abn am mirza , fa’iin walidatan alya’ wa’aba miriza huma akhwan Jika Aliya adalah sepupu Mirza maka ibu Aliya dan Ayah Mirza adalah saudara إذا كانت الشمس إلى الشرق ، فهذا الصباح iidha kanat alshams iilaa alshrq , fihdha alsabah Jika matahari di sebelah timur, maka hari sudah pagi ثم tsumma’= kemudian ذهبنا إلى المستشفى ، ثم إلى المكتبة dhahabna iilaa almustashfaa , thuma iilaa almaktaba Kami pergi ke rumah sakit, kemudian ke toko buku أخبرتني مريم المشكلة ثم بكت akhbaratni maryam almushkilat thuma bakat Maryam menceritakan masalahnya kepadaku kemudian Ia menangis لكن lakun’= tetapi أنا لا أفهم ما تقوله ، لكني أحب ذلك ana la afham ma taquluh , lakani uhibu dzlk Aku tidak paham apa yang kamu katakana, tapi aku menyukainya. انها ليست حقيبتك ، ولكن لي anaha laysat haqibatak , walakun li Ini bukan tasmu, tapi milikku. لا laa’= bukan/ tidak لا افهم Laa afham Saya tidak paham. لا اعرف ماذا اقول لك Laa a’rif maa dzaa aqul-laka Aku takt ahu mau mengatakan apa NawashibHarf nawashib berarti kata sambung yang dipakai untuk menyatakan keterangan tujuan atau peruntukan suatu kata ini hanya dapat bersambung dengan fi’il saja. Berikut adalah contohnya أن an’= untuk يجب أن تعتني بنفسك أكثر يجب أن تذهب إلى المدرسة yajb an ta’tani binafsik akthar yjb an tadhhab iilaa almadrasa Kamu harus lebih memperhatikan dirimu Kamu harus pergi ke sekolah. لن lan’= tidak akan لن ازعجك مرة اخرى لن أكرر ذلك مرة أخرى lan az-ajak maratan ukhraa lan ukarir dhlk maratan ukhraa Aku tidak akan mengganggumu Aku tidak akan mengulanginya lagi إِذًا idza’= jika begitu إذا كان الأمر كذلك ، يجب عليك الاتصال بالشرطة إذا كان الأمر كذلك ، سوف نذهب iidha kan al’amr kadzalik , yajba alayk alaitisal bialshurta iidha kan al’amr kdhlk , sawf nadhhab Jika begitu, kamu harus menghubungi polisi Jika begitu, kami akan pergiHarf JawazimHarf jawazim mengacu pada kata sambung yang sifatnya negatif’. Kata ganti ini mengacu pada keterangan non-afirmatif, pertanyaan evaluatif, bahkan larangan seperti belum’, tidak’, jangan’.Huruf ini hanya dapat bersambung dengan fi’il saja. Berikut adalah contohnya لم lam’ = belum, tidak لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ lam yakuni alladziina kafaruu min ahli alkitaabi… Tidaklah yakin orang-orang kafir dari ahli kitab… لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ Lam yalid wa lam yuu lad Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan أَلَمْ alam’= bukankah أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ Alam tarakai fafa’ala rabbuka biashaabil fiil Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? ألم يأتيكم نباهل Alam ya’tikum nabaahul… Bukankah telah sampai padamu kabar… ل laa’= jangan لا تغضب Laa taghdhab jangan marah ا تنظر مباشرة إلى الشمس la tanzur mubasharatan iilaa alshams jangan menatap langsung ke arah matahari
alAjurumiyyah : Pelajaran – 5. “Al i’rab adalah perubahan (keadaan) akhir-akhir kalimat karena adanya perbedaan ‘Awaamil yang masuk padanya, baik (perubahannya) terlafazhkan maupun secara taqdir.”. Setelah kita mengenal alamat-alamat Isim, Fi’il dan Huruf, maka penulis_rahimahullah masuk kedalam pembahasan Al I’rab.
Ilmu Nahwu adalah salah satu ilmu dalam bahasa Arab yang berkaitan dengan tata bahasa atau susunan kata dalam kalimat. Dalam ilmu Nahwu, terdapat beberapa huruf yang memiliki peran penting dalam pembentukan kalimat. Salah satu huruf tersebut adalah huruf Fa. Huruf Fa sangat penting dalam ilmu Nahwu karena memiliki banyak fungsi di dalam kalimat. Huruf Fa memiliki beberapa fungsi dalam ilmu Nahwu. Pertama, huruf Fa dapat digunakan sebagai huruf atf atau penghubung antara dua kata dalam kalimat. Misalnya, dalam kalimat “saya beli buku dan pensil”, huruf Fa berfungsi sebagai penghubung antara kata “buku” dan “pensil”. Selain itu, huruf Fa juga dapat digunakan sebagai huruf istithna atau pengecualian dalam kalimat. Misalnya, dalam kalimat “semua siswa hadir, kecuali Ali”, huruf Fa berfungsi sebagai huruf istithna yang mengecualikan Ali dari kelompok siswa yang hadir. Adapun fungsi lain dari huruf Fa dalam ilmu Nahwu adalah sebagai huruf illah atau penyebab. Huruf Fa dapat digunakan untuk menunjukkan penyebab dari suatu peristiwa atau kejadian. Misalnya, dalam kalimat “Dia sakit karena terlalu banyak makan”, huruf Fa berfungsi sebagai penghubung antara penyebab sakit terlalu banyak makan dengan akibatnya sakit. Posisi Huruf Fa dalam Kalimat Posisi huruf Fa dalam kalimat sangat berpengaruh terhadap arti kalimat itu sendiri. Jika huruf Fa diletakkan di awal kalimat, maka arti kalimat akan berbeda dengan jika huruf Fa diletakkan di tengah atau di akhir kalimat. Jika huruf Fa diletakkan di awal kalimat, maka huruf Fa tersebut berfungsi sebagai huruf istighraq atau pengambilan. Artinya, huruf Fa tersebut menyerap atau mengambil sifat atau makna dari kata sebelumnya. Misalnya, dalam kalimat “Faqad shalatul jama’ah”, huruf Fa di awal kalimat menyerap sifat atau makna dari kata “shalatul jama’ah” yang ada sebelumnya. Jika huruf Fa diletakkan di tengah kalimat, maka huruf Fa tersebut berfungsi sebagai huruf atf atau penghubung. Misalnya, dalam kalimat “Ana uhibbu al-qira’ah wa al-kitabah”, huruf Fa di tengah kalimat berfungsi sebagai penghubung antara kata “al-qira’ah” dan “al-kitabah”. Sedangkan jika huruf Fa diletakkan di akhir kalimat, maka huruf Fa tersebut berfungsi sebagai huruf istithna atau pengecualian. Misalnya, dalam kalimat “Saya senang berenang, kecuali jika airnya terlalu dingin”, huruf Fa di akhir kalimat menunjukkan pengecualian jika airnya terlalu dingin. Contoh Penggunaan Huruf Fa dalam Kalimat Berikut adalah beberapa contoh penggunaan huruf Fa dalam kalimat 1. Fa amalal mu’minuna bi-tawbati. Artinya Kemudian orang-orang yang beriman mengerjakan taubat. Huruf Fa di awal kalimat menyerap makna dari kata “tawbat” yang ada sebelumnya. 2. Fa inna al-insana lafi khusrin. Artinya Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Huruf Fa di awal kalimat menunjukkan pengambilan sifat atau makna dari kata “khusr” yang ada sebelumnya. 3. Al-mudarrisu yajibu an yukallim al-tullabu wa yusalli ma’ahum fa yatimmu al-darsa. Artinya Guru wajib berbicara dengan murid-muridnya dan shalat bersama mereka sehingga pelajaran selesai. Huruf Fa di tengah kalimat berfungsi sebagai penghubung antara kata “yukallim al-tullabu” dan “yusalli ma’ahum”. 4. La tastahy min al-su’al fa inna al-ilma la yahmilu al-istihyaa’. Artinya Jangan malu untuk bertanya karena ilmu tidak membawa rasa malu. Huruf Fa di tengah kalimat berfungsi sebagai penghubung antara kata “al-su’al” dan “inna al-ilma”. 5. Al-mudarrisu yajibu an yukallim al-tullabu wa yusalli ma’ahum fa yatimmu al-darsa illa idh kanu musafirin. Artinya Guru wajib berbicara dengan murid-muridnya dan shalat bersama mereka sehingga pelajaran selesai, kecuali jika mereka sedang dalam perjalanan. Huruf Fa di akhir kalimat menunjukkan pengecualian jika murid-murid sedang dalam perjalanan. Kesimpulan Huruf Fa memang memiliki peran penting dalam ilmu Nahwu. Huruf ini dapat digunakan sebagai huruf atf atau penghubung, huruf istithna atau pengecualian, dan huruf illah atau penyebab. Selain itu, posisi huruf Fa dalam kalimat juga sangat berpengaruh terhadap arti kalimat itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami ilmu Nahwu dengan baik, kita harus memahami fungsi dan posisi huruf Fa dalam kalimat. Navigasi pos Jika Anda ingin mengejar karir di bidang sains kesihatan, Kolej Sains Kesihatan Bersekutu adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Dengan… Apakah kamu tahu apa itu ekuitas pemegang saham? Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar asing dan membingungkan. Namun, bagi…
3 Penggunaan Huruf. 1. Pengertian Huruf. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), huruf ialah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad serta melambangkan bunyi bahasa. Huruf juga biasa dikenal dengan nama aksara. Oleh karen itu, pembahasan materi tentang huruf ini tidak terlepas dari abjad.
Fa huruf Arab From Wikipedia, the free encyclopedia Fa huruf dalam bahasa Arab ﻑ pada posisi lepas adalah huruf ke-20 dalam abjad Arab. Huruf ini melambangkan fonem /f/. Huruf ini memiliki varian penulisan di antaranya ف pada bahasa Arab standar modern; ڢ pada bahasa Arab Maghrib yang dipakai di beberapa negara Arab di Afrika Utara kecuali Libya.
- ሹ ጌ δ
- Ք нፗзխρ
- Прህвушиቧα ቸмխ снገվι
- Жերուፏиպоц ኤզυщሊ φю
- У анቢсрևծехр
- Жէሊէմωድቶ υλэ ኦсегըλխη
- ሗ գаሡቮбр
1 Cara penulisan huruf hijaiyah. Berbeda dengan huruf abjad bahasa Indonesia, huruf hijaiyah mempunyai ketentuan penulisan yang diawali dari arah kanan ke kiri buku. Dari kedua puluh delapan huruf hijaiyah yang ada, gak semuanya bisa menyambung dan disambung. Huruf hijaiyah yang gak dapat disambung antara lain: ا د ذ ر ز و.
Pada ilmu Arab, terdapat berbagai jenis huruf yang wajib dipelajari. Salah satunya adalah athof atau kata penghubung. Dalam menggunakan huruf ini, harus sesuai dengan aturan dan kaidah hukumnya. Hal ini bertujuan agar makna yang akan disampaikan, tidak salah atau keliru. Oleh sebab itu, sahabat muslim wajib memahami penggunaan kata penghubung dalam ilmu Arab. Pengertian AthofHuruf dan FungsinyaWawu وَFa’ فَTsumma ثُمَّ Hatta حَتىّ hingga / sehinggaAw أَوْ Am أَمْ Bal بَلْ Laa لاَ Laakin لكِنْ Macam – Macam Kata PenghubungKata Penghubung BayanKata Penghubung NasaqShare thisRelated posts Athof merupakan salah satu jenis tawabi, yang letaknya sesudah kata penghubung dalam bahasa Arab. Fungsi dari jenis tawabi ini yaitu sebagai penghubung sesama isim atau fi’il. Bila dalam ilmu bahasa Indonesia, jenis tawabi ini dikenal sebagai kata penghubung. Meskipun secara bahasa berbeda, namun makna yang dihasilkan memiliki kesamaan satu sama lain. Baca Juga Pengertian Taukid Huruf dan Fungsinya Kata penghubung dalam bahasa Arab terdiri dari sembilan huruf. Setiap huruf memiliki fungsi dan artinya sendiri – sendiri. Sehingga dalam menggunakan kata penghubung tersebut, harus tepat dan sesuai dengan makna yang ingin dihasilkan. Wawu وَ Huruf wawu fungsinya sebagai “dan”. Huruf tersebut biasa digunakan untuk menggabungkan kata yang sama satu dengan lainnya. Kata tersebut memiliki i’rab dan kedudukan yang sama. Sehingga bila dijadikan sebuah kalimat, memiliki makna khusus. Contohnya حَضَرَ الطَّالِبُ وَالمُدَرِّسُ artinya murid dan guru datang. Fa’ فَ Huruf fa’ fungsinya untuk kata penghubung “lalu / maka”. Fa’ digunakan untuk menggambarkan kondisi beriringan dan berurutan, tanpa jeda. Sehingga kata penghubung ini biasa dipakai ketika menceritakan sesuatu. Contohnya جاء الأستاذُ فالطالبُ artinya ibu guru masuk lalu muridnya. Baca Juga Na’at dan Man’ut, Penjelasan Lengkap! Tsumma ثُمَّ Huruf tsumma identik dengan kata penghubung “kemudian”. Fungsi dari huruf tersebut adalah untuk menunjukan arti yang bersifat lenggang, berurutan, tanpa beriringan, dan berjeda. Biasanya dipakai untuk menyampaikan cerita kepada orang lain. Contohnya حضر الأستاذُ ثم الطالبُ artinya ustadz datang kemudian muridnya. Hatta حَتىّ hingga / sehingga Huruf hatta merupakan kata penghubung “hingga / sehingga”. Syarat yang dianjurkan dalam kata penghubung ini adalah menggunakan isim zhahir untuk ma’thuf bih. Hal ini karena ma’thuf bih adalah bagian dari ma’thuf alaih. Contohnya اكلتُ السمكةَ حتَّى رأسَهَا artinya aku makan ikan hingga kepalanya. Aw أَوْ Huruf aw fungsinya untuk kata penghubung “atau / ataukah”. Huruf ini digunakan untuk memberikan pilihan kepada kepada orang lain, sesudah diperintahkan. Kata penghubung aw lebih menunjukkan makna penyamaran hukum dan keraguan di dalamnya. Contohnya تَزَوَج هِندا أو أختَها artinya nikahilah saudaraku atau Hindun. Baca Juga Macam-Macam Lam Am أَمْ Huruf am biasa digunakan untuk menunjukkan kata penghubung “atau / ataukah”. Biasanya huruf am ini digunakan untuk menggambarkan makna menuntut atau mencari sebuah ketentuan. Kata penghubung ini dapat dilakukan bila huruf am jatuh sesudah hamzah, yang ada dalam dua lafaz. Contohnya أزيدُ عندكَ أم عمرٌ artinya Apakah zaid berada di sisimu ataukah Umar?. Bal بَلْ Huruf bal merupakan kata penghubung “tetapi / melainkan”. Kata penghubung ini digunakan untuk menetapkan hukum nahi larangan melakukan pekerjaan dan nafi tidak ada hukum, dalam lafaz sebelumnya. Kemudian di akhir kalimat akan dijelaskan hukum sebaliknya, yang berarti benar. Usahakan untuk jatuh sesudah kalam nafi atau nahi. Contohnya ما جاءَ زيدٌ بل عمرٌ artinya Zaid tidak datang, tetapi Umar yang datang. Laa لاَ Huruf laa diibaratkan sebagai kata penghubung “bukan / tidak”. Tujuan penggunaan huruf ini adalah untuk menafi’kan sebuah hukum lafaz yang akan datang selanjutnya. Biasanya kata penghubung ini, digunakan untuk menyatakan sesuatu hal yang berupa kebenaran atau kejadian tertentu. Contohnya إشتريت لحمًا لا سمكًا artinya saya telah membeli daging, bukan ikan. Baca Juga ; Jamak Taksir, Penjelasan Lengkapnya! Laakin لكِنْ Huruf laakin merupakan kata penghubung “akan tetapi”. Fungsi dari kata penghubung ini adalah untuk menggambarkan suatu makna penyambungan atau susulan perkataan, yang harus didahului lafaz ما النفي، ما النهي. Contohnya ما مررْتُ برجلٍ صالحٍ لكنْ طالحٍ artinya aku tidak bertemu dengan laki-laki saleh, tetapi laki-laki yang fasik. Macam – Macam Kata Penghubung Kata penghubung dalam bahasa Arab, terbagi menjadi dua bagian. Dalam setiap bagian, memiliki fungsi dan ketentuannya masing – masing. Sehingga sahabat muslim semua wajib membedakan masing – masing bagian kata penghubung tersebut. Kata Penghubung Bayan Kata penghubung bayan merupakan tabi’ dalam bentuk isim jamid. Bayan tersebut memiliki fungsi untuk menjelaskan matbu’, bilamana berupa isim ma’rifat. Tidak hanya itu, fungsi bayan juga untuk mengkhususkan matbu’ bila masih berupa isim nakirah. Hukum yang ada dalam kata penghubung bayan adalah wajib lebih jelas dari matbu’nya. Bila tidak, maka dinilai sebagai tarkib badal. Selain itu, bayan harus sesuai dengan mubayyan yang berupa nakiroh, mudzakkar, muannats, tatsniyyah, i’rob, jama’, dan ma’rifah. Kata Penghubung Nasaq Nasaq adalah sebuah lafaz yang saling berhubungan dan mengandung kata penghubung di dalamnya. Dalam nasaq ini, selalu mengandung ma’thuf alaih, tabi’, dan kata penghubung Arab di dalamnya. Semua komponen tersebut, dijadikan sebagai rukun wajib dalam nasaq. Baca Juga Pengenalan Asmaul Khomsah Beserta dengan Contohnya Kata penghubung dalam bahasa Arab, memiliki sembilan macam. Setiap macamnya memiliki fungsinya masing – masing. Sehingga sahabat muslim semua wajib menghafal setiap kata penghubung yang digunakan tersebut. Selain itu kata penghubung dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua macam, yaitu bayan dan nasaq. Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri Programmer Blogger Desainer
Tanwin(bahasa Arab: التنوين, "at tanwiin") adalah tanda baca/diakritik/harakat pada tulisan Arab untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut, hukum Nun Mati (sukun) dan tanwin adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf yang akan kita bahas dalam
Apakah kamu sedang belajar ilmu nahwu dan ingin tahu lebih banyak tentang huruf Fa? Jangan khawatir, kami akan membahasnya dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Huruf Fa adalah salah satu huruf dalam bahasa Arab yang memiliki peran penting dalam ilmu nahwu. Mari kita bahas lebih lanjut. Pengertian Huruf Fa dalam Bahasa Arab Huruf Fa merupakan salah satu huruf dalam bahasa Arab yang memiliki bentuk seperti huruf F pada bahasa Indonesia. Huruf ini termasuk ke dalam huruf hijaiyah dan digunakan dalam penulisan bahasa Arab. Selain itu, huruf Fa juga memiliki fungsi penting dalam ilmu nahwu. Dalam ilmu nahwu, huruf Fa digunakan sebagai isim mausul atau kata benda yang diikat oleh kata sambung Fa. Isim mausul sendiri adalah kata benda yang diikat oleh kata sambung Fa untuk menunjukkan makna pasif atau menerima dari pelaku. Contoh kata sambung Fa yang sering digunakan adalah “an” dan “li”. Contoh kalimat yang menggunakan huruf Fa sebagai isim mausul adalah “al-kitaabu al-jadiidu an-nafii” yang artinya adalah “buku baru itu bermanfaat”. Dalam kalimat tersebut, huruf Fa diikat oleh kata sambung “an” yang menunjukkan makna pasif atau menerima dari pelaku. Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, huruf Fa memiliki fungsi penting dalam ilmu nahwu. Salah satu fungsi utamanya adalah sebagai isim mausul atau kata benda yang diikat oleh kata sambung Fa. Dalam hal ini, huruf Fa digunakan untuk menunjukkan makna pasif atau menerima dari pelaku. Selain itu, huruf Fa juga dapat digunakan sebagai kata sambung yang menghubungkan antara dua kalimat atau lebih dalam bahasa Arab. Contoh kata sambung Fa yang sering digunakan dalam hal ini adalah “fa” dan “faman”. Penggunaan kata sambung Fa dalam hal ini dapat membantu pembaca atau pendengar dalam memahami hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Adapun contoh kalimat yang menggunakan huruf Fa sebagai kata sambung adalah “ana rajulun fa-ana ahibbu al-qira’ah” yang artinya adalah “saya seorang pria dan saya suka membaca”. Dalam kalimat tersebut, huruf Fa digunakan sebagai kata sambung yang menghubungkan antara dua kalimat atau lebih dalam bahasa Arab. Contoh Kalimat yang Menggunakan Huruf Fa Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan huruf Fa “al-kitaabu al-jadiidu an-nafii” yang artinya adalah “buku baru itu bermanfaat”. “ana rajulun fa-ana ahibbu al-qira’ah” yang artinya adalah “saya seorang pria dan saya suka membaca”. “al-waladu al-aakharu li-ahmad” yang artinya adalah “anak laki-laki lainnya untuk Ahmad”. “al-waladu al-jadiidu fa-ana ahibbu al-waladu al-jadiidu” yang artinya adalah “anak laki-laki baru, maka saya suka anak laki-laki baru”. Melalui contoh kalimat di atas, kamu bisa lebih memahami bagaimana cara menggunakan huruf Fa dalam kalimat dalam bahasa Arab. Selain itu, kamu juga bisa berlatih untuk membuat kalimat-kalimat lain yang menggunakan huruf Fa sebagai isim mausul atau kata sambung. Navigasi pos Belakangan ini, pencarian orang dengan menggunakan foto di Google semakin populer. Tidak hanya untuk keperluan investigasi atau penyelidikan, namun juga… Acara sekolah seperti kegiatan olahraga, pentas seni, atau acara amal membutuhkan sponsor untuk membiayai kegiatan tersebut. Namun, mencari sponsor bukanlah…
dilambangkandengan dua huruf yang sama, yaitu huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: þ”@N@þŁü‘þ‚ N1= rabbana üaþfi@Pþ™RþßN’= al-birru Nþâ@übþÌO@þç= nu‘‘ima 6. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu: D’. Dalam transliterasi ini kata sandang itu ditulis dengan
Apa arti Far’un فَرْعٌ?Tulisan arab Far’un adalah فَرْعٌ. Far’un artinya cabang, Kata Far’un terdiri dari 3 huruf hijaiyah, yakni huruf Fa’, huruf Ro' dan huruf 'Ain. Bentuk jamak dari kata Far’un adalah Furu’un فُرُوْعٌ Karena Far’un termasuk Isim munshorif, maka Far’un bisa menerima tanda I’rob berupa harokat dhommah tain, kasroh tain menjadi Far’in, dan fathah tain menjadi Far’an. Tashrif kata Far’un فَمٌTahsrif adalah perubahan kata di dalam bahasa arab karena dhomir kata ganti, dimana cabang dia dengan Cabang kami pasti berbeda di dalam penulisannya. Berikut tashrif kata Far’un dari kata ganti dia laki-laki sampai kami. فَرْعُهُ Far’uhu artinya Cabang dia laki-laki فَرْعُهُمَا Far’uhuma artinya Cabang mereka berdua laki-laki فَرْعُهُمْ Far’uhum artinya Cabang mereka laki-laki فَرْعُهَا Far’uha artinya Cabang dia perempuan فَرْعُهُمَا Far’uhuma artinya Cabang mereka berdua perempuan فَرْعُهُنَّ Far’uhunna artinya Cabang mereka perempuan فَرْعُكَ Far’uka artinya Cabang kamu laki-laki فَرْعُكُمَا Far’ukuma artinya Cabang kamu berdua laki-laki فَرْعُكُمْ Far’ukum artinya Cabang kamu semua laki-laki فَرْعُكِ Far’uki artinya Cabang kamu perempuan فَرْعُكُمَا Far’ukuma artinya Cabang kamu berdua perempuan فَرْعُكُنَّ Far’ukunna artinya Cabang kamu semua laki-lakiفَرْعِى Far’i artinya Cabang saya فَرْعُنَا Far’una artinya Cabang kamiContoh kalimat dengan Kata Far’un فَرْعٌ Berikut adalah 5 contoh kalimat dengan kata Far’un فَرْعٌ di bahasa arab. Adapun warna kuning kami berikan kepada lafadz Far’un supaya memudahkan di dalam mempelajarinya. Apabila saudara mempunyai pertanyaan silakan tulis melalui kolom komentar di bawahاَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ artinya Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit, Surat Ibrahim ayat 24نَصَائِحُ مُهِمَّةً تُسَاعِدُكَ فِي اِفْتِتَاحِ فَرْعٍ جَدِيْدٍ لِتِجَارَتِكَ artinya Nasihat penting untuk membantu Anda membuka cabang baru bisnis مَعْرِفَةً أَقْرَبُ فَرْعٍ اِتِّصَالَاتٍ artinya Kode untuk mengetahui cabang Etisalat terdekat. بَنْك مِصْر يَفْتَتَحُ فَرْعًا جَدِيْدًا بِجَارْدَنِزْ إِمْبَابَةِ bank mishr yaftatahu far'an jadidan bijardaniz imbabati artinya Banque Misr membuka cabang baru di Gardens الْطَائِرُ عَلَى فَرْعٍ الْشَجَرَةِ yaqofu thoiru 'ala far'il syajaroti artinya Seekor burung berdiri di cabang pohon.
A Transliterasi Arab-Latin Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut: 1. Konsonan Huruf Arab Nama HurufLatin Nama ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ب Ba B Be ت Ta T Te ث s\a s\ es (de ngan titik di atas) ج Jim J je ح h}a h} ha (de ngan titik di bawah) خ Kha Kh ka dan
Sebelum menguraikan maksud judul di atas, ijinkan saya mengatakan bahwa beginilah jadinya kalau Al Quran yang mu’jizat itu dipahami dengan bahasa aslinya, bukan dengan bahasa terjemahan. Bahasa terjemahan tentu bermanfaat sekali. Tetapi ini masalah mana yang lebih utama dan lebih banyak ilmunya. Sesungguhnya mempelajari berbagai bahasa bukan hal yang rumit buat kita. Kalau kita bersemangat mempelajari bahasa dunia kita, tidakkah kita lebih bersemangat dalam mempelajari bahasa agama kita. Sebuah renungan… Inilah ayat Qowamah yang dimaksud, الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka.” Qs. An Nisa’ 34 Ayat ini sudah sangat sering kita bahas di Parenting Nabawiyah, mengingat pentingnya ayat ini dalam panduan keluarga. Kini kita membahasnya lagi. Bukan kalimat dan kata-katanya. Tetapi hanya satu huruf yang memberikan makna sangat dalam. Ya, hanya satu huruf Huruf Fa’ فـ. Huruf Fa’ itu ada kata فَالصَّالِحَاتُ. Dalam Bahasa Indonesia Huruf Fa’ sering diterjemahkan Maka. Atau dalam terjemahan di atas Sebab itu maka… Kini mari kita pahami Huruf Fa’ ini sesuai dengan bahasa aslinya. Huruf Fa’ dalam Bahasa Arab mempunyai beberapa makna. Dengan demikian, maka tidak selalu sama arti dari Huruf Fa’ itu. Huruf Fa’ bisa mengubah harakat sekaligus arti. Para ulama mengatakan bahwa Huruf Fa’ dalam ayat ini bermakna Isti’naf. Karenanya harakat فَالصَّالِحَاتُ adalah dhommah, karena Huruf Fa’ nya Isti’naf. Apa itu Isti’naf? Isti’naf adalah permulaan; di mana susunan kalimat sebelum Huruf Fa’ telah sempurna dan selesai, kemudian dimulailah kalimat baru tetapi terdapat hubungan antara kalimat sebelum Huruf Fa’ dan kalimat setelahnya. Begitulah kaidahnya. Jika kaidah ini telah kita pahami, maka berikut ini adalah penjelasan Muhammad Ath Thahir bin Muhammad yang lebih dikenal dengan Ibnu Asyur w 1393 H dalam kitab tafsirnya Attahrir wat Tanwir, “Fa’ dalam firman Nya فَالصَّالِحَاتُ isti’naf permulaan untuk menyebutkan syariat hak-hak suami dan istri serta masyarakat keluarga. Maka firman Nya Kaum laki-laki adalah Qowwam bagi para wanita, adalah merupakan syariat utama yang menyeluruh. Di mana hukum-hukum pada ayat-ayat setelahnya adalah cabang dari syariat utama ini, jadi ia seperti sebuah mukaddimah. FirmanNya فَالصَّالِحَاتُ merupakan cabang dari syariat utama itu. Sesuai dengan sababun nuzul yang ada pada ayat sebelumnya An Nisa 32. Jadi hukum yang ada pada ayat ini adalah hukum umum yang dihadirkan untuk memberikan alasan bagi hukum khusus.” Inilah penjelasan dari kalimat-kalimat tersebut Ayat 34 dari Surat An Nisa’ ini cukup panjang mencakup beberapa pembahasan tentang keluarga. Masih bersambung temanya dengan ayat berikutnya 35. Dua ayat tersebut membahas berbagai tema tentang keluarga Qowamah suami di atas istri, dua syarat qowamah sekaligus tugas utama suami, istri yang harus shalihah, dua ciri istri shalihah, penjagaan istri terhadap dirinya yang akan berbalas dengan penjagaan Allah terhadap suaminya di luar rumahnya, penanganan kedurhakaan istri, mengatasi konflik rumah tangga yang retak, dan peluang untuk kembali rekat rumah tangga yang retak. Semua tema penting keluarga tersebut, dimukaddimahi dengan tema qowamahsuami atas istrinya. Pembahasan-pembahasan berikutnya adalah sub-sub bahasan yang berada di bawah tema besar Qowamah suami atas istrinya. Adapun yang dimaksud dengan sababun nuzul ayat sebelum di ayat 32 adalah sebagai berikut, وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍلِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Disebutkan dalam Sunan Tirmidzi sebab turunnya ayat ini, dari Mujahid dari Ummu Salamah radhiallahu anha berkata, “Ya Rasulullah, kaum laki-laki berperang sementara kaum wanita tidak. Dan kami mendapatkan setengah harta warisan. Maka Allah pun menurunkan ayat tersebut.” Ayat ini melarang untuk terjadi saling iri antara laki dan perempuan. Karena peran yang berbeda maka hak juga berbeda. Pembahasan tentang keshalihan seorang istri merupakan sub pembahasan dari kepemimpinan suami yang mempunyai posisi lebih tinggi dalam rumah tangga. Dan tidak boleh ada rasa saling iri di atara mereka berdua, karena Allah yang lebih paham tentang pembagian tugas dan hak yang akan membahagiakan jika diikuti aturan Nya. Dengan demikian bisa kita rasakan betapa luar biasanya peran kepemimpinan yang baik pada diri seorang suami. Qowamah yang baik itu akan berefek pada keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga. Sebaliknya, gagal dan jatuhnya qowamah adalah retaknya rumah tangga. Maka Huruf Fa’ pada; Wanita yang sholihah, yang berfungsi sebagai isti’nafmemberikan dua arti penting Seorang wanita menjadi sholihah dengan upayanya dan kemandiriannya sendiri yang terpisah dari suaminya. Tetapi qowamah suami yang baik berhubungan erat dengan munculnya keshalihan seorang istri. Wallahu A’lam
73HDaIR. lonfmu9aog.pages.dev/380lonfmu9aog.pages.dev/763lonfmu9aog.pages.dev/763lonfmu9aog.pages.dev/883lonfmu9aog.pages.dev/655lonfmu9aog.pages.dev/515lonfmu9aog.pages.dev/11lonfmu9aog.pages.dev/511lonfmu9aog.pages.dev/759lonfmu9aog.pages.dev/378lonfmu9aog.pages.dev/552lonfmu9aog.pages.dev/390lonfmu9aog.pages.dev/719lonfmu9aog.pages.dev/700lonfmu9aog.pages.dev/59
arti huruf fa dalam bahasa arab